DPR Sepakat Pertumbuhan Ekonomi 6,3 Persen
KATADATA ? Pemerintah akhirnya sedikit mengalah dengan keinginan parlemen agar target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN-P 2013 dipatok 6,3 persen atau sedikit lebih tinggi dari usulan pemerintah 6,2 persen.
Menteri Keuangan, Chatib Basri menyiratkan rasa pesimistis target tersebut bisa tercapai. Pertimbangannya, tren perlambatan investasi bakal berlanjut di semester II. Walhasil, peran sektor investasi terhadap pertumbuhan ekonomi juga menyusut.
Pada kuartal II/2013, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi hanya 6 persen akibat penurunan impor barang modal. Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2013 berada pada kisaran 5,9-6,1 persen.
Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo seperti ditulis Bisnis Indonesia, edisi 5 Juni 2013, pertumbuhan akan mengarah ke level 5,9 persen jika terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi pada Juni. Namun, jika pemerintah tidak melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada Juni, pertumbuhan ekonomi bisa ke level 6,1 persen.
Chatib Basri menjelaskan pihaknya akan mengejar pertumbuhan ekonomi 6,3 persen dengan mengoptimalkan penyerapan belanja pemerintah. Target penyerapan akan ditinggalkan hingga di atas target semula 94 persen dari pagu anggaran. Chatib juga menjelaskan akan ada upaya ekstra untuk meningkatkan pertumbuhan, antara lain memelihara iklim investasi dengan cara mempermudah perizinan, memberikan insentif pajak untuk barang-barang intermediate, dan mempercepat disbursement belanja.
