42 Emiten Tetap IPO, Right Issue, dan Obligasi

Image title
Oleh
13 Juni 2013, 11:11
bursa-saham-indonesia.jpg
KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Kondisi pasar modal yang kurang kondusif tidak menyurutkan rencana sejumlah emiten untuk melaksanakan aksi korporasi. Sedikitnya 42 emiten tetap akan menggelar IPO, right issue, dan emisi global. Total dana yang akan dihimpun mencapai Rp 30,5 triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan,sebanyak 15 perusahaan sedang  memproses rencana IPO. Sedangkan 8 perusahaan berencana  melaksanakan right issue dan 19 perusahaan akan menerbitkan obligasi. Anggota Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan kepada Investor Daily (13/6), aksi korporasi tetap marak, sampai bulan Mei, sebanyak 6 perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif IPO, sedangkan di "pipeline" ada 25. Di sisi lain, 8 right issue sudah efektif dan 8 masih proses. Yang paling banyak obligasi korporasi, yang sudah efektif 18 dan 19 masih proses.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Noorachman menambahkan, 15 perusahaan yang akan IPO membidik perolehan dana sebesar Rp 2,78 triliun. Beberapa diantara nya adalah Bank Maspion, Cipaganti, Electronic City, Eka Sari Lorena Transport, Sritex, dan Semen Baturaja. Sedangkan 8 perusahaan yang berencana right issue dengan target dana sebesar Rp 6,07 triliun. Mereka adalah BII, Hero, Bank Muamalat, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Panorama Transportasi, Laguna Cipta Griya, Tanah Laut, dan Jaya Konstruksi. Sementara itu, sebanyak 19 perusahaan akan menerbitkan obligasi dengan target perolehan dana sebesar Rp 21,69 triliun. Mereka diantaranya BII Finance, Bank Victoria, Batavia Prosperindo, dan Hutama Karya. OJK menilai, koreksi pasar selama ini bersifat temporer. Pada perdagangan kemarin, IHSG bahkan sudah ditutup menguat 87,9 poin atau sebesar 1,9 persen ke level 4.697. IHSG sempat mencapai level tertinggi tahun in di posisi 5.251.

PT Wijaya Karya Beton, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan menggelar IPO pada November 2013. Perseroan membidik dana sebesar Rp 1,5 triliun. Menurut Sekretaris Perusahaan Wika Natal Argawan Pardede, Wika beton akan melepas sekitar 30 persen sahamnya. Wika akan menggandeng beberapa BUMN sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Wika Beton menargetkan kontrak sebesar Rp 2,2 triliun tahun ini. Saat ini, perseroan telah meraih kontrak sebesar Rp 1 triliun. Sementara itu, Wika selaku induk usaha memperoleh kontrak baru sebesar Rp 6,5 triliun hingga akhir Mei 2013. Perseroan membidik proyek MRT Jakarta, yang akan diluncurkan akhir Juni tahun ini. Wika membidik kontrak konstruksi dan beton proyek MRT senilai Rp 2 triliun.

Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...