Upah Riil Buruh Industri Tergerus Inflasi

Image title
Oleh
6 November 2013, 00:00
unjuk-rasa-nuruh
KATADATA
KATADATA

KATADATA ? Upah riil buruh industri di bawah mandor rata-rata nasional menunjukkan tren menurun, meskipun upah nominalnya mengalami kenaikan. Penurunan nilai riil tersebut lantaran kenaikan harga di tingkat konsumen yang terjadi secara konsisten.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata upah buruh per Maret 2013 sebesar Rp 1,58 juta. Jumlah tersebut naik 3,32 persen dari upah buruh per Maret 2012 sebesar Rp 1,53 juta. Seperti terlihat dalam grafik I, nilai riil upah buruh tersebut justru turun 2,44 persen dari Rp 1,17 juta menjadi Rp 1,14 juta.

Advertisement

Data yang tersedia di BPS memang belum mencakup dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per akhir Juni. Tetapi jika dampak kenaikan harga BBM sudah tercatat, diperkirakan nilai riil upah buruh akan lebih rendah lagi.
 
Adapun tiga kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan paling besar adalah bahan makanan; transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan; serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar.  Seperti terlihat dalam grafik II, kelompok makanan dan transportasi adalah yang paling terpengaruh kenaikan harga BBM.

Indeks harga makanan memang sudah menunjukkan penurunan, tapi belum mencapai titik sebelum terjadi kenaikan harga BBM. Bahkan diperkirakan harga akan terus mengalami kenaikan. Ini tercermin dalam indeks ekspektasi harga konsumen hingga tiga bulan ke depan yang ditunjukkan dalam grafik III.
 
Per September 2013, indeks harga makanan tiga bulan sebesar 173,6 poin, naik 4,7 persen dari bulan sebelumnya. Kenaikan yang sama juga terjadi pada indeks sewa perumahan yang naik 2,9 persen menjadi 166,3 poin. Sedangkan indeks harga transportasi tiga bulan ke depan kenaikannya paling kecil hanya 0,7 persen menjadi 162,6 poin.

Reporter: Aria W. Yudhistira
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement