Masyarakat Indonesia Lebih Melek Keuangan

Image title
Oleh
25 Februari 2014, 00:00
2934.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Bernard Chaniago

KATADATA ? Hasil survey Citi menunjukkan masyarakat Indonesia lebih melek keuangan. Masyarakat juga lebih optimis akan kondisi keuangannya.

Dalam Citi Fin-Q Survey terbaru menyebutkan skor Indonesia naik 3 poin menjadi 60,7 poin pada 2013 dibanding tahun 2012. Capaian ini lebih tinggi dibanding negara tetangga seperti Filipina yaitu 54,7 poin. Data itu diambil dari survey 500 responden di 11 negara di Asia Pasifik untuk mengukur tingkat kesejahteraan keuangan dan memahami latar belakang aktivitas keuangan mereka.

Survey itu juga menyebutkan meski dari sisi pengetahuan keuangan naik, namun tingkat kedisiplinan pengelolaan anggaran bulanan masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dibanding dengan Filipina.

"Data kami menunjukkan bahwa hanya 36 persen responden Indonesia yang mengaku mematuhi anggaran bulanan yang dibuatnya, lebih rendah dari 39 persen yang dihasilkan oleh responden di Filipina," kata Retail Bank Segment Marketing Head Citi Indonesia Ivan Jaya di Jakarta, Selasa 25 Februari 2014.

Anggaran bulanan itu berupa anggaran pengeluaran bulanan dan pemasukan. Dari hasil survei terlihat hanya 36 persen responden mengaku mematuhi anggaran keuangan yang telah mereka buat. Sedangkan 55 persen mengaku telah memiliki anggaran tetapi masih berusaha untuk mengaplikasikannya. Tiga hal yang menjadi perhatian utama responden Indonesia terkait pengelolaan keuangan yaitu meningkatkan jumlah tabungan, memenuhi kebutuhan bulanan dan menabung untuk hari tua.

Sedangkan dari sisi kesadaran masayrakat mengenai perencanan keuangan di masa pensiun, responden Indonesia terbilang masih rendah. Dari 500 responden, hanya 31 persen yang sudah merencanakan masa pensiun. Bahkan sebanyak 48 persen jumlah responden menyebutkan mereka tidak tahun persis langkah investasi yang mereka ambil. Padahal masa pensiunan perlu disiapkan sedini mungkin untuk mencapai keuangan yang matang di kemudian hari.

Ivan menjelaskan, untuk menyiapkan dana pensiun tak perlu membutuhkan modal yang tinggi. Namun perlu direncanakan sejak dini. Salah satu instrumen investasi yang bisa digunakan yaitu reksadana. Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang membaik, imbal hasil reksadana, terutama jenis saham akan ikut membaik. Ivan memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bisa menembus level 5.300, sehingga imbal hasil reksadana diperkirakan bisa mencapai 20 persen tahun ini.

Reporter: Nina Rahayu
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...