Harga Saham Indofood Berpotensi untuk Naik

Image title
Oleh
27 Februari 2014, 00:00
2950.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Dok. KATADATA

KATADATA ? Harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih memiliki potensi untuk meningkat, meski dalam sebulan terakhir harganya relatif stabil. Konsensus analis dalam 12 bulan ke depan memperkirakan harga saham emiten berkode INDF tersebut akan mencapai Rp 7.277 per saham.

Pada penutupan perdagangan kemarin (26/2) saham Indofood tercatat melemah 25 poin menjadi Rp 6.950 per saham. Jika berdasarkan prediksi para analis, maka saham Indofood masih memiliki peluang kenaikan saham sebesar 4,71 persen.

Advertisement

Dari 22 analis, tercatat 58,3 persen analis merekomendasikan untuk membeli saham ini. Sementara 25 persen merekomendasikan hold atau menahan, sedangkan 16,7 persen merekomendasikan menjual saham ini.

Herman Koeswanto, analis Mandiri Sekuritas, dalam risetnya beberapa waktu lalu memperkirakan harga saham Indofood akan berada di level Rp 7.500 per saham. Prediksi tersebut setelah menghitung laba pada 2013 yang diprediksi akan naik 25,3 persen menjadi Rp 2,605 miliar. Sedangkan pada 2014 perkiraan laba akan naik 5,2 persen menjadi Rp 4,41 miliar.

Hitungan itu berdasarkan dari laba konsolidasi dari akuisisi China Minzhong yang akan memberikan kontribusi sebesar Rp 1,1 triliun. Faktor lain yaitu kontribusi dari Bogasari yang diperkirakan naik 18-3,7 persen untuk perkiraan 2013-2014. Jika diasumsikan China Minzhong tak memberikan kontribusi, perkiraan terburuk harga saham Indofood diprediksi Rp 6.600 per saham.

Dalam penilaiannya, Herman menilai, Indofood harus mewaspadai fluktuasi rupiah, penilaian valuasi kembali akibat perlambatan ekonomi atau meningkatnya kompetisi dan volatilitas harga komoditas.

Sebelumnya Head of Equity Research Mandiri Sekuritas John Rachmat memperkirakan tahun pemilu akan membawa dampak positif bagi perekonomian. Ia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa naik 30 persen dan bisa menyentuh level 5.500 jika presiden yang terpilih sesuai ekspektasi pasar.

Proyeksi itu berdasarkan data ekonomi yang membaik seperti inflasi yang stabil, surplus neraca perdagangan dan rupiah yang mulai menguat. Beberapa sektor penggerak IHSG yaitu sektor perkebunan, consumer, perbankan, dan konstruksi.

Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement