Jokowi Capres, Dana Asing Banjiri Bursa Indonesia
KATADATA ? Aliran dana asing yang masuk ke pasar finansial Indonesia sejak awal tahun hingga 21 Maret 2014 sudah mencapai US$ 1,95 miliar. Jumlah tersebut sudah menutup aliran dana keluar yang terjadi sepanjang 2013 sebesar US$ 1,81 miliar.
Berdasarkan data, aliran dana asing terbesar yang masuk ke Indonesia terjadi pada 14 Maret lalu, yakni bertepatan dengan pengumuman pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai presiden. Ketika itu, aliran dana yang masuk mencapai US$ 655,5 juta sekaligus merupakan pencapaian tertinggi sejak Mei tahun lalu, yakni ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.200 poin.
Menurut sejumlah analis, pencalonan Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, memberikan sentimen positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini lantaran pencalonan Jokowi memberikan kepastian dalam politik Indonesia. Pemilu diprediksi akan berlangsung satu putaran dan menghasilkan pemerintahan yang kuat dengan jumlah partai koalisi yang ramping.
Mengacu pada data historis, kata Presiden Direktur PT Syailendra Capital Jos Parengkuan, pasar cenderung bereaksi positif jika calon presiden yang ikut pemilu sesuai ekspektasi. Hal ini tercermin pada pemilu 2004 dan 2009 ketika Susilo Bambang Yudhoyono dicalonkan menjadi presiden. ?Euforianya memang tidak seperti sekarang, tapi pasar cukup happy,? kata dia.
Diperkirakan, IHSG akan terus menguat hingga akhir tahun ini. Adapun saham-saham yang diperkirakan terpengaruh pada pencalonan Jokowi adalah saham-saham di sektor infrastruktur dan kesehatan. Jika terpilih sebagai presiden, Jokowi diprediksi akan mendorong program-program percepatan pembangunan infrastruktur dan kesehatan.
Hal ini tercermin dari kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang merealisasikan pembangunan mass rapid transportation (MRT) dan program kesehatan ?Kartu Jakarta Sehat?.
Pada perdagangan Senin (24/3), IHSG ditutup menguat 20,21 poin atau 0,43 persen ke posisi 4.720,42. Emiten yang sahamnya mencatatkan kenaikan di antaranya PT Garuda Indonesia Tbk yang naik 5,2 persen dan PT Matahari Putra Prima Tbk yang naik 2,1 persen.