Menteri Perindustrian Evaluasi Program Mobil Murah

Image title
Oleh
26 Maret 2014, 22:14
3218.jpg
KATADATA | Arief Kamaludin
Petugas porter Stasiun Senen di Jakarta, Kamis, (24/07).

KATADATA ? Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengevaluasi mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang kini beredar di masyarakat. Evaluasi itu menyangkut implementasi pelaksanaan aturan, termasuk penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.  

?Sekarang tengah dievaluasi, saya jawab resmi kepada Kementerian Keuangan terlebih dahulu,? ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di Karawang, Rabu (26/3).

Advertisement

Mobil murah kembali disorot setelah Kementerian Keuangan meminta Kemenperin untuk mengevaluasi kebijakan mobil murah. Kemenperin diminta meninjau efektivitas program mobil murah, terutama dalam penggunaan bahan bakar nonsubsidi.  

Hidayat menjelasan produksi LCGC tak akan lebih dari 10 persen dari produksi mobil nasional. Produksi mobil murah sebesar 30 ribu unit, sedangkan produksi nasional mencapai 1,2 juta.  

Pemerintah sebelumnya optimistis teknologi pada mobil murah diklaim mampu menghemat BBM secara signifikan, yakni dari 1 liter untuk 12 kilo meter menjadi 20 kilo meter. Adanya program itu juga diharapkan dapat mengurangi impor mobil.  

Kendati pemerintah mewajibkan pengguna mobil murah menggunakan BBM nonsubsidi, namun pengawasan di lapangan akan sulit dijalankan. Adanya LCGC awalnya dianggap tak akan mempengaruhi kuota BBM bersubsidi karena masyarakat beralih ke mobil murah sehingga penggunaan BBM akan lebih hemat. (Baca: Mobil Murah, Dinanti dan Dicaci)  

Pemerintah sendiri tak bisa melarang penggunaan BBM subsidi pada mobil murah. Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan pihaknya hanya bisa mengimbau agar mobil LCGC dan mobil lainnya tak menenggak bensin bersubsidi. Pasalnya mobil itu statusnya sama dengan mobil lainnya. ?Kami tak bisa melarang orang membeli BBM bersubsidi,? ujar Susilo, Selasa (25/3).

Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement