Inflasi Maret 0,08 Persen

Image title
Oleh
1 April 2014, 00:00
3253.jpg
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi pada bulan Maret 2014 sebesar 0,08 persen atau turun dibanding bulan Februari sebesar 0,26 persen. Angka itu mendekati prediksi Bank Indonesia dan ekonom yang memperkirakan angka inflasi Maret di kisaran 0,1 persen.

?Terjadi penurunan secara konsisten hingga bulan Maret. Kami harapkan itu juga terjadi pada neraca perdagangan dan nilai tukar,? kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Selasa (1/4).

Dia menjelaskan BI mewaspadai inflasi inti yang meningkat karena dinilai sebagai komponen yang menyangkut kepentingan orang banyak. Inflasi ini merupakan inflasi yang dipengaruhi faktor-faktor fundamental, yakni interaksi permintaan-penawaran, nilai tukar, harga komoditas, inflasi mitra dagang, serta ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen. Inflasi inti tidak memperhitungkan harga-harga yang ditentukan pemerintah.

Berdasarkan data BPS, inflasi inti pada Maret 2014 sebesar 0,21 persen, turun dibandingkan Februari 0,37 persen. Inflasi inti tahun kalender menjadi 1,14 persen pada Maret 2014, naik dari sebelumnya 0,92 persen. Sedangkan untuk inflasi inti tahunan (year on year) sebesar 4,61 persen, naik dari Februari 4,57 persen. ?Meningkatnya inflasi inti ini disebabkan faktor bencana alam,? kata Agus.

Angka inflasi itu juga tak jauh berbeda dengan riset ekonom Citi Johanna Chua yang memperkirakan inflasi bulanan Maret mencapai 0,1 persen, dan inflasi tahunan sebesar 7,4 persen. Citi juga memperkirakan inflasi inti diperkirakan 4,6 persen (YoY).

Johanna mengatakan tekanan inflasi bulanan ini mulai berkurang sejak dimulainya musim panen. Inflasi YoY tahun ini menurun signifikan karena pengaruh basis dasar yang tinggi pada tahun lalu, karena harga-harga pangan meningkat tajam. Selain itu penurunan juga dipengaruhi peraturan impor yang lebih ketat.

BPS mencatat dari 82 kota, sebanyak 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,15 persen dan inflasi terendah terjadi di Kediri dan Makassar masing-masing 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,43 persen, dan deflasi terendah terjadi di Sorong 0,02 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2014 antara lain beras, cabai rawit, tarif angkutan udara, bawang putih, minyak goreng rokok kretek filter. Lainnya yaitu susu untuk balita, bayam, mie, rokok kretek, rokok putih, dan mobil. Sedangkan komoditas yang harganya turun yaitu telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, tomat sayur, ikan segar, wortel, melon, tomat buah, gula pasir dan emas perhiasan.

Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...