Aset Perbankan RI Paling Buncit di ASEAN

Image title
Oleh
23 April 2014, 11:21
Bank Mandiri
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berkeinginan akuisisi terhadap PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan membuat PT Bank Mandiri Tbk menjadi salah satu bank besar di kawasan ASEAN. Apalagi sebentar lagi era ekonomi bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN akan berlangsung pada 2020.   

Dalam beberapa kesempatan, Dahlan menyatakan Indonesia membutuhkan bank besar yang dapat leluasa memberikan pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan lokal. Akuisisi tersebut akan memperkuat konsolidasi perbankan dalam negeri, terutama untuk menghadapi persaingan dengan bank-bank negara tetangga.  

Berdasarkan data yang dihimpun Katadata, di antara bank-bank berkapitalisasi terbesar di kawasan ASEAN, nilai aset perbankan Indonesia masih tergolong kecil. Bank Mandiri, sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, yakni mencapai US$ 64 miliar pada 2013, posisinya masih jauh di bawah bank-bank di negara tetangga.   

Tiga bank asal Singapura, yakni DBS Group, OCBC, dan UOB merupakan pemimpin perbankan di ASEAN. Ketiganya berada di puncak teratas bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara. DBS Group, misalnya, bank milik pemerintah Singapura itu nilai asetnya mencapai US$ 321 miliar. Sementara OCBC dan UOB masing-masing senilai US$ 270 miliar dan US$ 227 miliar.   

Kemudian tiga bank asal Malaysia, yakni Maybank, CIMB Group, dan Public Bank berada di posisi berikutnya. Ketiga bank memiliki aset masing-masing US$ 172 miliar, US$ 114 miliar, dan US$ 94 miliar.   

Sementara bank-bank Indonesia dari sisi aset belum dapat mengimbangi bank-bank negara tetangga. Bahkan jika Bank Mandiri sudah mengakuisisi BTN sekali pun, nilai asetnya hanya US$ 75 miliar. Jumlah ini masih kalah dibandingkan dengan Siam Commercial Bank (SCB) asal Thailand yang asetnya berjumlah US$ 78 miliar. 

Meski demikian, langkah Bank Mandiri mengakuisisi BTN akan berpotensi keuntungan yang sinergis bagi kedua bank. Di satu sisi BTN kekurangan likuiditas karena mayoritas pendanaannya berasal dari dana mahal deposito, sementara bagi Bank Mandiri pengakuisisian akan mendorong kredit ritelnya.   

Menurut Stephan Hasjim, analis Samuel Sekuritas, akuisisi ini juga sejalan dengan rencana strategis lima tahun Bank Mandiri periode 2009-2014. Bank Mandiri menargetkan campuran kredit ritel naik menjadi 40 persen pada 2014 dari 31 persen pada 2013. ?Target ini tidak mungkin tercapai tahun ini tanpa ada akuisisi,? kata dia dalam risetnya 16 April lalu.

Reporter: Aria W. Yudhistira, Agus Dwi Darmawan
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...