Apakah Terjadi Krisis pada 2008?

Image title
Oleh
5 Mei 2014, 17:00
3756.jpg
KATADATA/
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ?  Saat menjadi saksi dalam persidangan kasus Bank Century pada Jumat (5/5) lalu, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat berdebat dengan Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Pokok perdebatannya perihal apakah terjadi krisis pada 2008.

Jaksa menganggap tidak ada krisis pada 2008, sebaliknya Sri Mulyani menilai ancaman krisis sidah di depan mata. ?Krisis dari rusaknya perbankan belum terjadi. Saya cegah, karena tanda-tanda menuju ke situ sudah semakin nyata,? ujar Ani dalam persidangan itu.

Pada 2008, krisis finansial bermula dari Amerika Serikat akibat gagalnya pembayaran kredit perumahan (sub-prime mortgage). Situasi ini kemudian mempengaruhi perekonomian negara lain. Sistem keuangan Indonesia yang berinteraksi dengan perekonomian dunia tidak bisa luput dari tekanan dan ancaman krisis tersebut.
(Baca juga: Penyelamatan Century Hindari Kerugian Lebih Besar)

Saat itu, indikator perekonomian Indonesia mengalami tekanan. Sejumlah indikator, seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), imbal hasil surat utang negara (SUN), nilai tukar rupiah, sistem perbankan, dan sistem keuangan tertekan, sehingga memberi peluang terjadi krisis ekonomi.

Akhir 2008, IHSG anjlok melebihi 50 persen, dari level 2.830 pada awal tahun, menjadi 1.155 pada November 2008.

Demikian pula dengan imbal hasil (yield) SUN yang naik, dan harga SUN Rupiah turun sangat tajam. Imbal hasil SUN yang rata-rata pada awal tahun sebesar 10 persen menjadi 20 persen pada Oktober 2008.  Padahal, setiap kenaikan 1 persen imbal hasil SUN akan mengakibatkan tambahan biaya utang sekitar Rp 1 triliun.

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...