Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi

Image title
Oleh
6 Mei 2014, 13:10
jakarta-indonesia-2.jpg
KATADATA/
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2014 sebesar 5,21 persen di bawah ekspektasi. Tadinya Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan pada tiga bulan pertama 2014 itu sekitar 5,5 persen-5,9 persen.

Angka pertumbuhan pun menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6,02 persen. Juga lebih rendah dari kuartal IV-2013 sebesar 5,72 persen. BI menilai perlambatan disebabkan oleh turunnya kinerja ekspor, terutama dari sektor pertambangan seiring larangan ekspor mineral dan turunnya permintaan batu bara.
 
?Sektor ini yang mengalami konstraksi,? ujar Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, seperti dikutip dari laman resmi BI, Selasa (6/5).
 
Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh konsumsi pemerintah yang melambat.
 
Adapun kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi dinilai masih menopang perekonomian pada kuartal I. Antara lain didorong oleh peningkatan pendapatan, penjualan eceran, dan dampak pemilu legislatif meskipun tidak sekuat perkiraan semula.
 
Sedangkan dari sisi investasi sedikit meningkat ditopang oleh investasi nonbangunan yang kembali tumbuh positif terutama investasi mesin.
 
Menurut Helmi Arman, ekonom Citi Research, perlambatan pertumbuhan ekonomi lebih tajam dari yang diperkirakan sebesar 5,65 persen. Adapun perlambatan itu disebabkan dua faktor. Pertama, menurunnya produksi dan ekspor bijih mineral yang merupakan dampak dari pelaksanaan peraturan ekspor mineral yang diberlakukan sejak Januari 2014.
 
Kedua, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga di luar harapan. Meskipun konsumsi rumah tangga meningkat menjadi 5,6 persen dari 5,3 persen pada kuartal sebelumnya. Tetapi angka ini menurun jika dibandingkan pada kuartal I-2009 menjelang pemilihan umum legislatif yang mencapai 6 persen.
 
?Kami berpikir bahwa ketatnya aturan kampanye, khususnya di Jakarta mungkin telah menahan efek kampanye. Pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 3,6 persen year on year (yoy) juga tidak sekuat yang diharapkan,? ujar Helmi dalam risetnya yang diterima Katadata.

Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...