Indocement Naikkan Harga 2 Persen Tiap Bulan
KATADATA ? PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memastikan akan menaikkan harga jual produknya sekitar 1-2 persen tiap bulan. Kenaikan tersebut sejalan dengan langkah pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri mulai 1 Mei 2014.
Christian Kartawijaya, Direktur Utama Indocement, mengatakan kenaikan tidak dapat dihindari lantaran listrik merupakan beban produksi terbesar. Selama ini, Indocement mengandalkan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (persero) yang kapasitasnya mencapai 65 persen dari kebutuhan pabrik.
?Efeknya sekitar 5-8 persen dari biaya,? kata Christian seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (13/5).
Selain faktor TDL, perseroan juga akan memantau pergerakan nilai rupiah. Persoalannya, sekitar 60 persen biaya produksi Indocement menggunakan dolar Amerika Serikat.
Meski begitu, dia mengatakan, Indocement tetap berhati-hati untuk menaikkan harga karena dikhawatirkan bakal menekan pangsa pasar (market share) perseroan yang saat ini mencapai 32 persen. "Market share tumbuh 2,7 persen sampai April," kata Christian.
Sebelumnya, dua emiten semen lainnya juga memastikan bakal menaikkan harga seiring dengan kenaikan TDL. PT Semen Indonesia Tbk akan menaikkan harga sekitar 3-4 persen pada tahun ini. Sementara PT Holcim Indonesia Tbk menyebutkan kenaikan TDL menyebabkan biaya produksi meningkat 3-5 persen.
