JK Pernah Telepon Boediono
KATADATA ? Bukti rekaman dan notulen rapat menunjukkan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla mengetahui sejak awal krisis yang membelit Bank Century, ketika bank bobrok ini gagal mengikuti kliring pada pagi 13 November 2008. Padahal dalam berbagai kesempatan, ia selalu menyatakan bahwa dirinya tidak dilapori dan baru mengetahui persoalan itu pada 25 November 2008.
Salah satu bukti tersebut berupa rekaman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis sore, 13 November 2008. Rapat yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB itu membahas langkah-langkah yang akan dilakukan BI setelah Century kalah kliring. Termasuk rencana pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century.
Selain Boediono, rapat dihadiri antara lain oleh Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom, dua Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad dan Budi Mulya, serta beberapa pejabat BI lainnya.
Ketika rapat sedang berlangsung, tiba-tiba Wakil Presiden Jusuf Kalla menelepon Gubernur BI Boediono menanyakan kondisi Bank Century. Dalam percakapan itu, Kalla pada intinya berpesan agar penanganan Bank Century sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu)?yang menjadi payung hukum Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).
Kepada peserta rapat, Boediono juga menyampaikan bahwa Kalla tidak tampak khawatir. Boediono bahkan sempat memuji Kalla yang dinilainya sebagai sosok yang tegar.
Rekaman ini hanyalah salah satu dari puluhan rekaman rapat-rapat di BI dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang sudah dikantongi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak lama. Para pemeriksa dan penyidik kedua institusi itu pun sudah membedah, dan memperdengarkan sebagian di antaranya dalam sidang di Pengadilan.
Berikut ini petikan perbincangan Boediono-Kalla, seperti terdapat dalam rekaman rapat yang diperoleh Katadata.
Muliaman Hadad : ?mungkin Pak Zainal bisa cerita mengenai prospek kliring besok? (Muliaman terhenti. Terdengar Boediono sedang berbicara dengan Wapres Jusuf Kalla).
Boediono : Baik, kami nanti akan laporkan dari waktu ke waktu ke Bapak. Terima kasih. (kepada Kalla) (Boediono mengakhiri percakapan telepon).
Boediono : (Ini telepon dari) Pak Wapres.
(kepada peserta rapat)
