Harga Tanah Tinggi, BSD Perkuat Modal

Image title
Oleh
20 Mei 2014, 23:22
3977.jpg
KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Kenaikan harga tanah sebesar 4-5 kali lipat sejak 2008, membuat PT Bumi Serpong Damai Tbk harus memperkuat permodalan untuk mengantisipasi akuisisi lahan tahun ini. Penjualan lahan sangat kompetitif, perseroan akan sulit mengakuisisi lahan jika tidak memiliki cadangan kas yang cukup.

?Kami melihat masih butuh dana untuk pengembangan proyek berikutnya, termasuk akuisisi tanah. Jadi kami harus maintain kas,? ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya, usai paparan publik, di Jakarta, Selasa (20/5).

Menurutnya, salah satu upaya untuk menambah permodalan tersebut adalah dengan melakukan penambahan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD). Sesuai dengan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Mei tahun lalu, perseroan diizinkan menerbitkan 10 persen saham baru.

Pada April tahun ini, perseroan hanya menerbitkan 874,8 juta saham baru atau sebesar 5 persen. Makanya, perseroan masih memiliki kesempatan untuk menerbitkan saham baru sebesar 5 persen lagi. Setelah itu, perseroan juga sudah memiliki rencana untuk meminta persetujuan pemegang saham lagi, untuk menerbitkan saham baru kembali.

Tahun ini, perseroan juga hanya membagikan dividen sebesar 10,24 persen dari laba bersih tahun 2013, atau senilai Rp 275,58 miliar. ?Karena kami masih butuh dana,? ujarnya. Dengan permodalan yang kuat, pengembangan usaha dengan akuisisi lahan pun lebih mudah dijalankan.

Dalam dua tahun terakhir, perseroan sudah mengakuisisi mall di Semarang, serta lahan seluas 14 hektare di Manado dan Samarinda.  Saat ini, perseroan tengah serius mengakuisisi lahan seluas 5 hektare di Makassar. ?Nilai akuisisi dan lokasi tepatnya masih belum bisa kita share, karena kita masih me-review untuk itu,? katanya.

Dengan berbagai rencana pengembangan tersebut, BSD menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh sebesar 20 persen. ?(Pendapatan) di 2013 kan Rp 5,7 triliun. Kalau yang Rp 1,2 triliun (proyek Hong Kong Land dan Aeon) dikeluarkan berarti Rp 4,5 triliun kami asumsikan. Jadi (tahun ini) bisa mencapai Rp 5,7-5,9 triliun,? ujar Hermawan.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...