Akuisisi Batal, Bank Mandiri Optimis Jadi Terbesar
KATADATA ? Setelah resmi batal mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, karena tidak direstui presiden, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tetap optimis untuk menjadi bank terbesar di Asean. Makanya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini, perseroan tidak lagi membahas akuisisi tersebut, tetapi tetap membahas rencana untuk menjadi bank terbesar di Asean.
?Rencana Bank Mandiri menjadi yang terbesar tetap bisa dengan organik dan anorganik. Sekarang kita secara rajin menunggu kesempatan yang ada,? ujar, usai RUPSLB, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/5).
Ketika disinggung mengenai rencana pengembangan anorganik, Budi mengatakan perseroan membuka peluang untuk tetap mengakuisisi bank lain. Perseroan juga telah menyiapkan dana dan permodalan yang cukup untuk merealisasikan rencana akuisisi tersebut.
?Kalau tahun ini ada (yang bisa diakuisisi), kami lakukan tahun ini. Kalau tidak ada, ya tahun depan. Yang penting 2020 kami bisa persiapkan diri untuk jadi wakil Indonesia kesana (Asean),? ujar Budi.
Meski batal mengakuisisi Bank Tabungan Negara (BTN), Budi yakin pemerintahan saat ini dan yang akan datang memiliki pemikiran yang sama untuk menciptakan perbankan Indonesia menjadi yang terbesar. Dia juga melihat bahwa visi misi dari kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subiakto, memiliki pandangan yang sama mengenai hal tersebut.
?Kalau saya pahami dengan baik visi misi sama. Konsolidasi perlu, timing saja yang beliau rasa jangan sekarang,? katanya.
Perihal konsolidasi perbankan, Bank BTN pun juga tak membahas kelanjutan rencana akuisisi ini dalam RUPSLB bank tersebut hari ini. Perseroan merasa rencana tersebut merupakan kewenangan dari pemerintah.
?Manajemen tidak memiliki informasi yang cukup tentang tindak lanjut hal tersebut,? ujar Eko Waluyo, Kepala Departemen Divisi Corporate Secretary BTN, kepada Katadata.
