Banyak Ladang Tua, Target Lifting Tak Tercapai
KATADATA ? Banyaknya ladang minyak dan gas (migas) Indonesia yang sudah tua membuat target pengangkatan (lifting) minyak tahun ini tidak dapat direalisasikan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) target lifting minyak direvisi menjadi sebesar 818 ribu barel per hari (bph) dari sebelumnya 870 bph.
Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan turunnya target lifting tersebut disebabkan banyaknya ladang produksi minyak dan gas (migas) Indonesia yang sudah tua. Alhasil jumlah produksinya terus mengalami penurunan.
?Awalnya pemerintah ditarget 1,5 juta bph pada 2014. Namun karena masalah mendasar, (produksinya) hanya sekitar 804 ribu bph,? kata dia saat memberikan sambutan pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) di Jakarta Convention Centre, Rabu (21/5).
Menurut dia, investasi di sektor migas memerlukan biaya yang tidak murah, karena mengandalkan teknologi tinggi. Dia berharap, pada lima bulan masa sisa pemerintahan iklim investasi di sektor migas ini bisa terjaga.
?Supaya semua jajaran pusat dan daerah bisa meningkatkan koordinasi mengamankan wilayah migas yang sudah berjalan,? kata Wapres.
Boediono juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), serta kementerian lainnya dapat melakukan penyederhanaan perizinan investasi di sektor migas. ?Ini supaya bisa menjadi modal awal untuk pemerintahan mendatang,? kata dia.