Program Konversi BBM ke BBG Molor Lagi
KATADATA ? Program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) masih akan berjalan lambat. Pembangunan infrastruktur untuk program konversi ini belum juga bisa mencapai target.
PT Pertamina (Persero) mengungkapkan pembangunan 10 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan 7 unit mobile refueling unit (MRU), terancam terlambat akibat tidak adanya kepastian soal alokasi anggaran.
Pertamina sebenarnya mendapat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan infrastruktur tersebut sebesar Rp 1,53 triliun. Namun pemerintah saat ini sedang menggodok pembahasan pemangkasan anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebesar Rp 4 triliun.
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto mengatakan proses lelang tender pembangunan infrastruktur ini sedang berjalan. Rencana awalnya, pemenang lelang akan diumumkan bulan ini. Namun, jika alokasi anggarannya belum final, maka pengumuman pemenang lelang akan mundur lagi.
?Kalau lewat bulan ini, maka hanya 80 persen saja target yang bisa tercapai,? ujar Hari, seperti dikutip harian Bisnis Indonesia, Kamis (12/6). Jika pengumuman pemenang dilakukan bulan depan maka targetnya hanya 70 persen, dan jika hingga Desember, maka target tersebut tidak akan tercapai.
Sementara, Kementerian Perindustrian menyatakan pengadaan alat untuk mengubah penggunaan BBM ke BBG (converter kit) baru bisa dilakukan 1-2 tahun setelah pembangunan SPBG. ?Kalau converter kitnya sudah dipasang, lantas SPBG tidak ada, buat apa?? ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat.