Rupiah Tertekan Saling Klaim Hasil Pilpres

Image title
Oleh
11 Juli 2014, 15:59
Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Kurs rupiah mengalami pelemahan untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. Aksi ambil untung (profit taking) serta sentimen ketidakpastian politik akibat saling klaim kemenangan di antara kedua kandidat presiden dinilai menjadi penyebab pelemahan.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai aksi ambil untung yang dilakukan investor merupakan hal yang wajar. ?Rupiah akan kembali normal sesuai dengan fundamentalnya,? kata dia di Jakarta, Jumat (11/7).

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index Jumat (11/7), rupiah di pasar spot dibuka melemah 32 poin di level Rp 11.605 per dolar AS. Sedangkan di perdagangan non-delivery forward (NDF) 12 bulan rupiah berada di level Rp 12.360 per dolar AS.

Dalam pemilihan presiden 9 Juli lalu, kedua kandidat presiden saling mengklaim kemenangan versi perhitungan cepat (quick count). Situasi ini, menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika, menimbulkan perbedaan persepsi di kalangan investor, sehingga menimbulkan ketidakpastian.

Kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden disebutkan saling mengklaim kemenangan versi perhitungan cepat (quick count. ?Saya kira memang ada fluktuasi (rupiah) menunggu hasil KPU (Komisi Pemilihan Umum) ambil keputusan. Informasi yang diterima pasar berbeda-beda. Hal ini membuat ketidakpastian bagi investor,? kata Yustika saat dihubungi Katadata.

Menurut Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas, pelemahan rupiah yang terjadi hari ini sekaligus menandakan euforia kemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden (pilpres) di pasar finansial berakhir. Joko Widodo, yang akrab dipanggil Jokowi, merupakan kandidat yang paling diinginkan pasar. 

?Sudah lewat efek Jokowi. Dan ketika kita melihat problemnya cukup rumit dengan saling klaim (kemenangan) seperti ini, ternyata rumit (politiknya),? kata Lana. 

Menurut dia, pelemahan mata uang juga disebabkan nilai rupiah yang sudah berada di level menarik. Dalam sepekan, rupiah tercatat sudah menguat 2,9 persen. ?Penurunan rupiah karena lebih pada level yang menarik,? terang Lana.

Dia memperkirakan rupiah akan tetap stabil di level Rp 11.600 ? Rp 11.750 per dolar AS hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan pemenang dari pilpres tahun 2014 ini. ?Kalau sampai akhir tahun saya masih belum bisa memprediksi, karena masih ada banyak faktor,? tuturnya.

Reporter: Rikawati, Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...