Dirut PLN Minta Penggantinya Bisa Lindungi Karyawan
KATADATA ? Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji meminta penggantinya merupakan sosok yang bisa melindungi karyawan PLN dari masalah hukum.
"Saya minta ke Pak Dahlan (Menteri BUMN) agar Dirut PLN nanti harus orang yang kuat," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/9).
Pernyataan Nur Pamudji itu menjawab pertanyaan dari anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Iskandar D Syaichu. Iskandar menanyakan status Nur Pamudji apakah masih sebagai Dirut PLN, karena yang bersangkutan meminta pengunduran diri. Dirut PLN itu lantas menjawab dirinya masih sebagai Dirut PLN hingga Menteri BUMN Dahlan Iskan menemukan penggantinya. "Kalau (Dahlan) sudah menemukan orangnya, dengan senang hati saya diganti," ujar Nur.
Dia menyampaikan salah satu alasan pengunduran dirinya itu karena merasa tak bisa melindungi karyawannya. Pada akhir 2013, beberapa karyawannya menghadapi masalah hukum. Menurut Nur, karyawannya itu tidak bersalah karena sudah menjalankan tugas dengan baik. "Saya merasa tidak bisa melindungi mereka," ujar dia.
Nur bercerita setelah kasus itu dirinya bertemu dengan Dahlan Iskan, dan diminta membela karyawannya jika tak bersalah. Namun karena hasilnya tak sesuai harapan, Nur merasa tak bisa melindungi karyawannya.
Kasus yang membuat Nur Pamudji ingin mundur yaitu penahanan lima tersangka dugaan korupsi pekerjaan Life Time Extention (LTE) Gas Turbine 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok 2 Belawan. Lima tersangka itu diantaranya mantan General Manager PT PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara dan pegawai PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara.
Nur Pamudji menjabat sebagai Dirut PLN pada 1 November 2011. Ia menggantikan Dahlan Iskan yang diangkat sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dahlan sendiri mengusulkan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan sebagai Dirut PLN. Menurut Dahlah, karakter Jonan yang berani serta prestasinya yang baik selama memimpin KAI dianggap sebagai nilai lebih. (Baca: Dahlan Usul Ignasius Jonan Sebagai Dirut PLN)
