Pertamina: Hanya 2 Persen Pengguna yang Beralih ke Elpiji 3 Kg

Image title
Oleh
16 September 2014, 15:02
Elpiji
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? PT Pertamina (Persero) memperkirakan hanya 2 persen pengguna gas 12 kilogram yang akan beralih ke elpiji bersubsidi. Migrasi ini terjadi menyusul kenaikan harga gas 12 kg yang baru ditetapkan oleh Pertamina.

(Baca: Mulai Hari Ini, Harga Elpiji 12 Kg Naik Rp 18.000 per Tabung)

Advertisement

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengaku pihaknya sudah mengantisipasi adanya masyarakat yang beralih dari elpiji 12 kg ke 3 kg. Makanya, dia optimistis migrasi tersebut tidak akan membuat konsumsi elpiji bersubsidi melebihi kuota tahun ini.

?Kami sudah melakukan antisipasi dan diperkirakan kalaupun terjadi migrasi, jumlahnya hanya 2 persen saja dan sudah dihitung tidak akan melampaui kuota yang telah ditetapkan untuk tahun 2014,? ujar Hanung, kemarin.

Pertamina yakin penyaluran elpiji 3 kg tahun ini masih di bawah kuota sebesar 5,01 juta ton. Makanya dengan penambahan konsumsi akibat migrasi pengguna elpiji 12 kg, masih bisa diatasi. Apalagi perhitungannya hanya 2 persen pengguna saja yang beralih, atau sekitar 18.000 ton.

(Baca: Pertamina: Kenaikan Elpiji 12 kg, Dampak Inflasi Hanya 0,06 persen)

Selain itu berdasarkan pengalaman kenaikan harga elpiji 12 kg pada Januari 2014, migrasi terjadi sebulan pascakenaikan harga. Pertamina menetapkan kenaikan harga elpiji 12 kg mulai 10 September. Artinya dampak peralihan pengguna elpiji 12 kg, baru akan terasa pada bulan depan.

Menurut Hanung, Pertamina akan memastikan elpiji 3 kg digunakan oleh anggota masyarakat yang berhak. Untuk itu pihaknya akan melakukan pengawasan dengan menggunakan sistem aplikasi komputer program Simolek (Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3kg). Program ini diyakini dapat memastikan penjualan elpiji dari agen ke pangkalan.

Untuk tahun depan, pemerintah dan Komisi VII DPR telah menetapkan kuota elpiji 3 kg, 15 persen lebih besar dari tahun ini, yakni sebesar 5,76 juta ton. Perhitungan peningkatan kuota ini berdasarkan adanya tambahan konversi minyak tanah ke elpiji sebanyak 1,6 juta paket perdana, pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan rumah tangga baru dan usaha mikro. Selain itu juga karena adanya usulan pembagian tambahan paket perdana sekitar 820.000 pada tahun depan.

Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement