Perbanas Minta Pemerintah Tertibkan BUMN Deposan Besar

Image title
Oleh
23 September 2014, 18:37
Sigit Pramono KATADATA|Agung Samosir
Sigit Pramono KATADATA|Agung Samosir
KATADATA | Agung Samosir

KATADATA ? Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) meminta pemerintah menertibkan perilaku nasabah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang terkesan mengadu bunga deposito di bank-bank besar. Perilaku deposan besar seperti BUMN inilah yang membuat terjadinya perang bunga di perbankan nasional saat ini.

"Seharusnya institusi yang berkaitan dengan pemerintah harus jadi pelopor untuk menaruh dana," Ketua Perbanas Sigit Pramono di Jakarta, Selasa (23/9).

Sigit menilai wajar jika deposan besar memilih untuk menempatkan dananya pada bank yang berani memberikan bunga tinggi. Sementara dari sisi perbankan, setiap bank memiliki kewajiban menjaga likuiditasnya dengan cara memberikan bunga tinggi.

Inilah yang membuat perang suku bunga di sektor perbankan kian marak saat ini. Makanya, Perbanas mendorong pemerintah mengatasi masalah ini. Karena masalah perang bunga ini sulit diselesaikan secara sepihak.

(Baca: OJK Minta Perbankan Hentikan Perang Suku Bunga)

Selain menertibkan perilaku BUMN yang menjadi deposan besar perbankan, pemerintah juga harus memperbaiki mekanisme pinjaman antar bank. Ini bisa dilakukan dengan membuat kebijakan agar bank yang kelebihan likuiditas, mau meminjamkan uangnya ke bank-bank yang kekurangan likuiditas.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa perang bunga deposito terjadi akibat ulah para deposan besar yang mengadu bunga yang ditawarkan perbankan. OJK bahkan menemukan tingkat suku bunga deposit untuk beberapa deposan besar bisa mencapai 11 persen per bulan, lebih tinggi dari suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

(Baca: Perbankan Siap Turunkan Bunga Deposito)

Reporter: Petrus Lelyemin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...