Ditjen Pajak: Butuh 95.000 Pegawai untuk Capai Tax Ratio 16 Persen

Image title
Oleh
13 Oktober 2014, 17:42
Fuad Rahmany KATADATA|Donang Wahyu
Fuad Rahmany KATADATA|Donang Wahyu
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan membutuhkan 95.000 pegawai untuk bisa mencapai tax ratio (rasio pajak terhadap PDB) sebesar 16 persen. Jumlah pegawai yang banyak bisa memaksimalkan upaya ekstensifikasi wajib pajak (WP).

Direktur Jenderal Pajak Fuad Rachmany mengatakan meski sudah memiliki sistem bayar pajak elektronik, seperti e-filling  atau sistem online lainya, tetap membutuhkan jumlah pegawai yang maksimal. Sistem teknologi membantu hanya untuk mempermudah data dan dokumentasi saja. Sedangkan untuk menagih WP tetat saja butuh karyawan, karena tidak mungkin WP datang dengan sukarela tanpa diingatkan atau ditagih.

"Dihimbau saja tidak cukup. Faktanya sebagai Dirjen Pajak yang melakukan observasi, saya berkesimpulan wajib pajak yang bayar tanpa diingatkan itu hanya 10-20 persen saja, yang lain gak cukup hanya diingatkan," ujarnya dalam sambutan acara 'Pelantikan Anggota Pengawas dan Pengurus Pusat Ikatan Konsultan Pajak Indonesia' di Jakarta, Senin (13/10).

Fuad mencontohkan, Jepang memiliki pegawai pajak sebanyak 66.000 orang. Negeri Sakura ini hanya memiliki jumlah penduduk 120 juta orang. Sistem perpajakannya pun lebih efisien, karena menggunakan teknologi yang canggih.

Sedangkan di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta orang, pegawai pajaknya hanya 33.000 orang. Fuad menyimpulkan, kalau WP tidak disentuh langsung dan tidak diingatkan tidak akan membayar pajak.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 pemerintah  mematok penerimaan pajak Rp 1.113 triliun, dengan tax ratio 12,38 persen. Target ini Rp 3 triliun lebih tinggi dari usulan awal Rp 1.110 triliun. Bahkan pemerintahan Jokowi mendatang menargetkan dapat mencapai tax ratio sebesar 16 pada 2019.

Halaman:
Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...