Industri Kreatif Berpotensi Jadi Motor Utama Ekonomi RI
KATADATA ? Industri kreatif berpotensi menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia. Survei yang dilakukan Bisnis Indonesia menunjukkan sektor ini berada di posisi teratas sebagai industri yang paling potensial.
Dalam survei yang dilakukan sepanjang 18 Agustus-1 Oktober 2014 tersebut melibatkan 200 responden dari kalangan pelaku di dunia usaha. Mereka menjabat sebagai general manager, direksi, hingga komisaris di perusahaan publik, BUMN, serta swasta.
Dari survei itu, industri kreatif memperoleh skor 1.100. Diikuti sektor barang konsumsi di posisi kedua dengan skor 1.069. Kemudian otomotif (1.040), elektronik (982), farmasi dan kimia (952), perangkat lunak (949), dan dirgantara (848).
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani mengatakan, sektor industri kreatif berpotensi besar karena memiliki banyak subsektor. Namun, pemerintah diharapkan memberikan dukungan permodalan kepada sektor industri ini. Mengingat para pelaku industri kreatif adalah pengusaha kelas kecil dan menengah.
?Ini salah satu, menurut saya, yang menjadi fokus penting pemerintah ke depan,? kata dia di Jakarta, Rabu (15/10). (Baca: Bisnis Kayu Bekas, Hasilkan Rp 9 Miliar per Bulan)
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Kementerian Perdagangan terdapat 15 sektor industri kreatif, yakni periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, video, film dan fotografi , permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, serta kuliner.
Pada 2013, sektor ini berkontribusi sebesar Rp 641,8 triliun atau 7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri berpendapat untuk mengembangkan industri kreatif tidak butuh kementerian khusus. ?Ekonomi kreatif jangan disentuh negara,? ujarnya.
Menurutnya, yang lebih dibutuhkan untuk mengembangkan industri kreatif adalah akses internet yang cepat, pusat desain, ruang publik, serta jaminan hak atas kekayaan intelektual (HaKI).
