Pertumbuhan 2015 Hanya 5,6 Persen, di Bawah Target APBN

Image title
Oleh - Tim Redaksi Katadata
15 Oktober 2014, 11:22
Pertumbuhan Ekonomi
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ?  Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut angka realistis pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 5,6 persen atau di bawah asumsi dalam APBN 2015 sebesar 5,8 persen. Menurut dia target pertumbuhan sebesar 5,8 persen berat dicapai.

Menurut Chatib, sulitnya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang baru saja disyahkan akhir September ini dikarenakan pengaruh faktor eksternal dari global. "Situasi globalnya tidak mendukung," kata Chatib kepada Katadata di Jakarta, Selasa malam (13/10).

Situasi global yang dimaksud Chatib adalah kebijakan normalisasi Bank Sentral Amerika yang akan menaikkan suku bunganya. Hal itu akan membuat investor mengalihkan dananya dari negara emerging market termasuk Indonesia ke Amerika.

Chatib mengatakan pada saat pembahasan RAPBN 2015, dirinya pernah mengatakan bahwa target itu sulit dicapai. Pernyataan itu menanggapi pertanyaan mengapa pemerintah mematok target itu kendati sulit dijangkau. Dia menjelaskan pada saat pembahasan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berpendapat ada cara lain agar pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa lebih tinggi. "Saya memperkirakan 5,6 persen, tetapi dari DPR waktu itu fraksinya Pak Joko Widodo mengatakan ada strategi untuk mencapai 5,8 persen," katanya.

Chatib yakin pemerintahan baru pasti akan berusaha mencapai target tersebut. "Harus diusahakan. Saya yakin pemerintah baru pasti strateginya bagus," ungkapnya.

Target pertumbuhan tahun depan sebesar 5,8 persen itu sejalan dengan prediksi Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB). Semula ADB memprediksi Indonesia bisa tumbuh 6 persen pada 2015, lalu kemudian merevisi menjadi 5,8 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dibanding prediksi Bank Dunia yang memperkirakan Indonesia tumbuh sebesar 5,6 persen pada 2015. (Baca: Kondisi Moneter Ketat, Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,3 Persen)

Sebelumnya, ekonom Bank Permata Tony Prasetiantono menilai target 5,8 persen yang waktu itu dipatok Tim Transisi dinilai realistis. Pertumbuhan itu dapat dicapai jika pemerintah baru gencar menggenjot infrastruktur. Pemerintah baru harus melakukan percepatan permbangunan. Tony sendiri memperkirakan ekonomi tahun depan tumbuh sebesar 5,6 persen. (Baca: Target Pertumbuhan 5,8 Persen dari Tim Transisi Dinilai Realistis)

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...