Pasar Terus Pantau Pembentukan Kabinet

Image title
Oleh
23 Oktober 2014, 16:51
Joko Widodo KATADATA | CC Harjono
Joko Widodo KATADATA | CC Harjono
KATADATA | CC Harjono

KATADATA ? Pelaku pasar terus memantau proses konsolidasi penyusunan kabinet Presiden Joko Widodo. Penundaan pengumuman susunan kabinet memberikan sinyal adanya tarik menarik posisi antara beberapa pihak berlangsung alot.

"Pasar pasti mengevaluasi hal tersebut. Kalau sampai ada kontrak politik ini akan memberikan pesan yang tidak bagus," tutur Ekonom Bank Internasional Indonesia Juniman kepada Katadata, Kamis (23/10).

Advertisement

Menurut dia, sejak awal pasangan Jokowi-JK menjanjikan kabinet yang bersih. Sehingga hasil seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) seharusnya sudah bersifat final. Tekanan dari elit partai pendukung dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menurutnya akan mempengaruhi terwujudnya kabinet bersih yang bebas dari kepentingan partai dan elit. Pasar juga menginginkan kabinet secepatnya diumumkan.

"Tidak boleh lagi ada kompromi terhadap nama-nama yang sudah ditandai KPK. Kalau ada kompromi, apakah ini untuk kabinet yang bersih ataukah hanya win win solution," ujarnya.

Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan menilai pasca kekhawatiran pasar terhadap dinamikan parlemen yang tak berimbang, para investor berharap kabinet yang dibentuk adalah kabinet yang bersahabat. Struktur kabinet yang dilengkapi figur berasal dari teknokrat, maupun politisi.

Ekonom Bank Standart Chartered Fauzi Ikhsan menilai usai kekhawatiran terhadap dinamika parlemen yang tidak berimbang, para investor mengaharpakan kabinet yang dibentuk adalah sebuah kabinet yang bersahabat. Sturktur kabinet harus dilengkapi dengan figur-figur teknokrat, profesional maupun dari kalangan politisi.
"Bukan saja profesionl di kementerian-kementerian ekonomi tapi juga politisi dari koalisi merah putih," ujarnya.

Masuknya koalisi pendukung Prabowo itu dalam kabinet, menurut dia, akan memberikan keyakinan besar bahwa pemerintahan Jokowi - JK tidak akan terganggu. Sinyal positif sebenarnya telah tersampaikan pemerintah setelah berhasil merangkul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masuk dalam koalisi.

"Ini sinyal baik. Dan harus terus diupayakan. Sekarang koalisi Indoensia hebat sudah sekitar 44 persen di kabinet. Dengan asumsi Demokrat netral, otomatis koalisi merah putih hanya sekitar 45 persen," kata Fauzi.

Reporter: Petrus Lelyemin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement