Menko Perekonomian Anggap Kenaikan BI Rate Normal

Aria W. Yudhistira
19 November 2014, 14:32
Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin
Pemerintah menilai kenaikan BI Rate normal untuk mengantisipasi inflasi.

KATADATA ? Pemerintah menilai langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga sebagai hal yang normal. Kebijakan tersebut sebagai respons kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

?BI tentu memperhitungkan multiplier effect dari kebijakan pemerintah (menaikkan harga BBM,? kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Rabu (19/11).

Pemerintah, kata dia, tidak bisa mengintervensi kebijakan bank sentral, sehingga menolak mengomentari penilaian bahwa langkah BI tersebut terlalu cepat. ?Mereka pasti perhitungkan kondisi inflasi."

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebelumnya mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memberikan tambahan inflasi sebesar 2 persen. diperkirakan inflasi pada akhir tahun berada di kisaran 7,3 persen.

BI menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps), dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen. Sedangkan suku bunga lending facility juga naik sebesar 50 bps menjadi 8 persen dan suku bunga deposit facility tetap pada level 5,75 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, kenaikan suku bunga ini untuk menjangkar ekspektasi inflasi. Kenaikan ini sekaligus memastikan bahwa tekanan inflasi tetap terkendali setelah kenaikan harga BBM bersubsidi.

Langkah BI menaikkan suku bunga dinilai mengejutkan setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. DBS Group menilai kebijakan BI tersebut konservatif sebagai antisipasi penguatan nilai tukar rupiah kenaikan harga BBM.

DBS melihat, BI kelihatannya akan melanjutkan penghindaran pergerakan rupiah yang terlalu besar. Terlebih semakin sempitnya defisit transaksi berjalan seiring pengurangan subsidi BBM akan memberikan dampak positif terhadap rupiah.   

Pada perdagangan, Selasa (18/11), kurs rupiah tercatat menguat sebesar 70 poin ke posisi Rp 12.136 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini merupakan penguatan tertinggi dalam sepekan terakhir. 

Reporter: Petrus Lelyemin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...