Menkeu Optimis Penerbitan Surat Utang Lancar Meski Ada Dampak The Fed

Nur Farida Ahniar
21 November 2014, 17:26
BEI KATADATA|Arief Kamaludin
BEI KATADATA|Arief Kamaludin

KATADATA ? Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro optimis penerbitan surat berharga negara (SBN) yang direncanakan Rp 269,7 triliun tahun depan dapat tercapai. Meski ada tantangan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed rate) pada 2015.

"Yield (imbal hasil) akan baik. Kemarin (penerbitan 2014) juga bagus," ujar Bambang di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (21/11).

Penerbitan surat utang negara itu untuk membiayai defisit APBN Perubahan 2015, sebesar Rp 245,9 triliun. Defisit itu setara 2,21 persen terhadap APBN. Kebutuhan pembiayaan bruto sebesar Rp 431,4 triliun. Penerbitan SBN sebesar 80 persen akan dilakukan di pasar domestik, dan sisanya di pasar global. Untuk pasar global, pemerintah akan menerbitkan global bond, sukuk global, euro bond, dan samurai bond. Penerbitan SBN valas ini akan dilakukan paruh pertama 2015 untuk mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga AS.

Bambang menjelaskan surat utang yang selama ini menjadi sumber pembiayaan utama APBN terus mengalami peningkatan. Hal itu tampak dari kenaikan jumlah SBN dari Rp 581,7 triliun pada 2009 menjadi Rp 1.220,9 triliun pada 2014. Sedangkan obligasi korporasi naik 145 persen dari Rp 88,5 triliun pada 2009 menjadi Rp 217,4 triliun pada semester I/2014. 

Namun jumlah penerbitan itu masih rendah jika dibandingkan negara lain. Bambang menyebutkan oustanding surat utang mencapai US$ 123 miliar per Juni 2014. Angka itu di bawah Malaysia sebesar US$ 328 miliar, Thailand sebesar US$ 267 miliar, dan Singapura US$ 267 miliar. "Bahkan terlalu jauh jika dibanding Korea Selatan sebesar US$ 1.759 milliar,? ujar dia.

Bambang mengapresiasi langkah BEI, Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meluncurkan indeks obligasi yang disebut Indonesia Bond Indexes (Indobex) untuk mengukur kinerja dan tren pergerakan pasar obligasi di dalam negeri. Indeks obligasi ini menjadi indikator dalam mengukur kinerja pasar obligasi. Diharapkan investor domestik untuk obligasi semakin bertambah.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...