Pemerintah Buka Investasi Langsung Untuk Layani Kelas Menengah

Nur Farida Ahniar
26 November 2014, 13:29
Infrastruktur
Donang Wahyu|KATADATA

KATADATA ?  Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, pemerintah akan membuka investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) untuk mengoptimalkan bonus demografi dengan jumlah kelas menengah yang tinggi. Pertumbuhan consumer class ini, harus diimbangi dengan peningkatan layanan dan infrastruktur. Selain itu, industri juga mesti dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah. 

JK menambahkan, dibutuhkan investasi asing langsung untuk dapat mendorong industri di sektor ini. Sementara, infrastruktur menjadi kendala utama agar investor berminat menanamkan modalnya di sektor ini. 

Advertisement

"Kita mesti membuka investasi, seperti China, Jepang, dan Hongkong. Dengan market yang besar, semestinya kita membuka itu," kata JK dalam acara bertajuk 'The Rise of The Consumer Class', di Jakarta, Selasa (25/11).

Menurut dia perlu ada keseimbangan antara investasi padat modal dan padat karya. Agar penyerapan tenaga kerja juga semakin meningkat, dan pertumbuhan ekonomi dinikmati secara merata. 

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menambahkan, perlu ada pertumbuhan industri untuk mengimbangi tingginya kelas menengah. Sehingga impor tidak meningkat, dan pertumbuhan ekonomi bisa stabil. 

Managing Partner lembaga riset McKinsey and Company Indonesia, Oliber Tonby pun memproyeksikan  pertumbuhan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia akan mencapai 85 juta orang di 2020. Ia menyebutkan, pertumbuhan rata-rata jumlah kelas menengah di Indonesia per tahunnya mencapai 5 juta jiwa.

Oliver juga menyampaikan, bahwa pendapatan dari sektor industri konsumsi tahun ini mencapai US$ 150 milliar. Hal ini terutama didukung perkembangan teknologi, khususnya sosial media yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. 

Namun, ia juga mengakui minimnya infrastruktur menjadi hambatan untuk sektor konsumsi tumbuh lebih tinggi. Penyebabnya, biaya logisyik akan meningkat dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi. 

McKinsey mencatat pertumbuhan konsumsi tercepat berada di perkotaan. Antara lain, Denpasar, Surabaya, Gresik, dan Jakarta. Sedangkan, di luar pulau Jawa, Medan, Padang, dan Banda Lampung juga mencatatkan tingkat konsumsi yang tinggi.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement