Program Raskin Dinilai Efektif Kurangi Inflasi
KATADATA ? Program beras untuk rumah tangga miskin (raskin) dinilai cukup efektif untuk mengendalikan inflasi. Penghapusan program yang sudah dijalankan sejak 2003 tersebut akan meningkatkan permintaan beras.
Semakin tinggi permintaan secara otomatis akan memicu kenaikan harga beras yang imbasnya terhadap inflasi. ?Raskin ini sekecil apa pun sangat menolong untuk mengurangi inflasi,? kata Sutarto Alimoeso, mantan Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), di Jakarta, Kamis (27/11).
Apalagi di tengah masa paceklik seperti saat ini. Tekanan inflasi yang lebih besar diperkirakan terjadi pada periode Januari-Februari 2015.
Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih fokus pada proses diversifikasi pangan yang berbasis lokal. Program tersebut, sebut Sutarto, akan mengurangi ketergantungan kebutuhan beras yang selama ini terutama disalurkan dari Pulau Jawa.
?Kalau (program diversifikasi pangan) ditinggalkan, kita tidak akan pernah berdaulat,? ujarnya.
Ketua Kelompok Kerja Ahli (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan Bustanul Arifin mencontohkan, pada 2010 penyaluran raskin sempat terlambat dua bulan yang memicu naiknya inflasi. ?Pada saat-saat kritis raskin sangat membantu orang miskin,? ujarnya.