Kegagalan dan Keberhasilan Pemerintahan SBY Versi Indef

Aria W. Yudhistira
28 November 2014, 10:13
Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meninjau persiapan mudik pada Juli 2014 lalu. Indef mencatat sejumlah keberhasilan dan kegagalan selama 10 tahun pemerintahan SBY.

KATADATA ? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) merilis beberapa catatan kegagalan ekonomi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selama kurang lebih 10 tahun memimpin Indonesia.

?Beberapa indikator memang membaik, tapi banyak indikator ekonomi utama yang justru memburuk,? tutur Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika di Jakarta, Kamis (27/11).

Advertisement

Kegagalan pertama yakni tingkat ketimpangan yang melebar dengan meningkatnya rasio gini sebesar 0,5 persen. Kedua, terjadi penurunan kontribusi sektor industri terhadap produk domestik bruto (PDB) dari 28 persen pada 2004 menjadi 23,5 persen pada 2013.

Ketiga, neraca transaksi perdagangan turun dari angka surplus pada 2004 sebesar US$ 25,06 miliar menjadi defisit US$ 4,06 miliar pada 2013. Keempat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa hasil penciptaan lapangan kerja yang memadai. Ini menyebabkan elastisitas 1 persen pertumbuhan dalam membuka lapangan kerja turun dari 272 ribu menjadi menjadi 164 ribu.

Kegagalan kelima yakni efisiensi ekonomi semakin memburuk. Ini nampak dari naiknya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dari 4,17 menjadi 4,5. ?Beberapa hal yang menghambat efisiensi adalah lambannya birokrasi, merajalelanya korupsi, dan keterbatasan infrastruktur,? ujarnya.

Keenam, turunnya rasio pajak terhadap PDB dari 12,2 persen menjadi 10,8 persen pada 2013. Ketujuh, kesejahteraan petani yang menurun 0,92 persen.

Kedelapan, nilai utang pemerintah mencemaskan, meski terdapat penurunan rasio utang terhadap PDB. Utang per kapita naik US$ 531,29 per penduduk pada 2005 menjadi US$ 1.002,69 per penduduk.

Halaman:
Reporter: Petrus Lelyemin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement