Faisal Basri Tuding Pertamina Tidak Jujur dalam Pengadaan BBM

Aria W. Yudhistira
5 Desember 2014, 09:24
Pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA
Tim Reformasi Tata Kelola Migas menilai Pertamina tidak jujur dalam pengadaan BBM bersubsidi.

KATADATA ? Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) menilai PT Pertamina (Persero) tidak jujur dalam pengadaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Faisal Basri, Ketua Tim Reformasi, mengatakan Pertamina selama ini menyatakan membeli BBM tipe Research Octan Number (RON) 88 atau premium melalui mekanisme impor. Namun karena tidak ada negara produsen yang memproduksi BBM tipe itu, maka perusahaan penyedia BBM tersebut menyanggupi membeli BBM tipe RON 92.

BBM RON 92 tersebut kemudian dicampur dengan bahan lain untuk menjadi BBM tipe RON 88 dan selanjutnya dikirim ke Indonesia. ?Ada orang Pertamina yang bilang mereka blending (mencampur) di dalam negeri. Itu nggak benar. Kapasitasnya (kilang milik Pertamina) saja terbatas,? kata dia di Jakarta, Kamis (4/12).

Indonesia, kata dia, hanya memiliki lima kilang, dan empat di antaranya bisa memproduksi RON 88. Tapi, kilang-kilang tersebut tidak seluruhnya memproduksi BBM jenis premium itu. Adapun premium yang diproduksi di dalam negeri hanya 30 persen, sedangkan selebihnya diimpor.

Kondisi ini berbalik dengan situasi pada 2007 lalu. Ketika itu, harga premium ditentukan produksi dari kilang di dalam negeri, karena premium impor hanya 30 persen. Alhasil, menurut Faisal, rumus perhitungan harga BBM bersubsidi pun berubah.

Halaman:
Reporter: Petrus Lelyemin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...