Rupiah Sentuh Titik Terendah Sejak Krisis 1998

Aria W. Yudhistira
15 Desember 2014, 15:43
Rupiah
Arief Kamaludin | Katadata

KATADATA ? Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menyentuh level terendah sejak krisis finansial 1998 pada perdagangan Senin (15/12).

Hingga pukul 14.58, kurs rupiah berada di posisi Rp 12.670 per dolar AS, merupakan yang terendah sejak Agustus 1998. Dalam sehari, rupiah tercatat turun 1,7 persen atau yang paling dalam sekawasan. Sejak tahun lalu, rupiah tercatat turun 4,5 persen.

Terus membaiknya data perekonomian AS membuat kurs dolar semakin kuat terhadap mata uang negara lain. Terlebih dengan tingginya kepemilikan asing di pasar finansial Indonesia membuat rupiah menjadi salah satu mata uang yang mengalami depresiasi.

Menurut analis Trimegah Securities Sebastian Tobing, penurunan nilai tukar rupiah bisa tertahan lantaran kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan November lalu.

?Kalau pemerintah nggak menaikkan harga BBM saat itu (November), rupiah bisa ke level Rp 13.000 per dolar AS sekarang,? kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (15/12).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pelemahan rupiah sudah tidak terhindarkan. Bank Indonesia pun tidak perlu mengambil kebijakan darurat, namun otoritas moneter hanya perlu menjaga volatilitas rupiah.

?Menurut saya BI sudah nggak perlu melakukan apa-apa lagi. Semua sudah dilakukan. Memang sudah semestinya melemah, karena dolar AS menguat,? ujarnya.

Meski begitu, pelemahan rupiah yang cukup tajam ini akan berdampak buruk pada beberapa perusahaan. Terutama, perusahaan yang memiliki utang dalam dolar AS, namun berpendapatan rupiah. Menurut dia, perlu ada upaya pengalihan utang menjadi dalam rupiah, seperti yang dilakukan oleh PT Indosat.

Dia memperkirakan rupiah akan berada pada level Rp 13.000 per dolar AS hingga akhir tahun. Sedangkan tahun depan, dia memproyeksikan rupiah senilai Rp 12.150 per dolar AS.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...