Rupiah Melemah karena Ekonomi AS Membaik

Safrezi Fitra
16 Desember 2014, 12:47
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA
Fenomena penguatan dolar AS terjadi hampir di seluruh negara berkembang

KATADATA ? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebut salah satu faktor melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) adalah membaiknya kondisi perekonomian negara tersebut. Hal ini membuat banyak investor menarik dananya dari Indonesia dan kembali ke AS.

"Karena ekonomi AS membaik, dolar kembali ke AS, juga antisipasi pertemuan The Fed," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah hari ini dibuka Rp 12.791 per US$. Rupiah sempat mencapai level tertinggi hari ini mencapai Rp 12.938 per US$. Sejak awal tahun hingga pagi hari ini, rupiah telah melemah sekitar 4 persen. (Baca: Rupiah Sentuh Titik Terendah Sejak Krisis 1998)

Menurut Sofyan, pelemahan nilai tukar dolar ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi banyak negara-negara di dunia. Pelemahan rupiah bukanlah yang terburuk di dunia, karena fenomena pelemahan juga terjadi hampir di seluruh negara berkembang. (Baca: Tak Perlu Dikhawatirkan, Meski Melemah Rupiah Tetap Kompetitif)

Pelemahan nilai tukar rupiah ini juga bukan karena buruknya kinerja pemerintah. Dia mengatakan selama ini kabinet Joko Widodo ? Jusuf Kalla terus bekerja keras dan berkomitmen untuk menjaga kondisi ekonomi Indonesia. Pemerintah juga terus berusaha untuk menjaga stabilitas rupiah. (Baca: Hadapi Pelemahan Rupiah, BI Minta Pemerintah Disiplin Jaga Fiskal)

"Bukan karena dalam negeri, karena politik kita stabil, kebijakan pemerintah dipuji semua orang. Kabinet kerja luar biasa keras kerjanya, dan kami perbaiki sistem investasi. Kami kerja baru dua bulan, tapi anda lihat dampaknya pemerintah begitu berkomitmen. Mega tren itu, pemerintah akan lakukan segala upaya untuk jaga stabilitas rupiah," ujarnya. 

Di tempat terpisah, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan selain perekonomian AS yang mulai membaik, melemahnya rupiah juga lebih banyak disebabkan faktor lain. Salah satunya adalah kondisi perekonomian Rusia. (Baca: Data Ekonomi Cina Mengecewakan, Dolar Semakin Perkasa)

"Yang terjadi hari ini adalah Rusia mata uangnya kolaps. Rusia dianggap emerging economics seperti kita, sehingga ada imbasnya ke kita. Kemarin Rusia juga langsung menaikkan policy rate-nya tinggi sekali dan ini mempengaruhi pergerakan uang dunia," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Koordinasi ini penting dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi kondisi pelemahan rupiah yang terpengaruh kondisi perekonomian global. (Baca: Antisipasi Rupiah Turun Lebih Dalam, BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga)

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...