Ada Persoalan Fundamental dan Psikologis yang Bikin Rupiah Melemah

Aria W. Yudhistira
17 Desember 2014, 16:50
Katadata
KATADATA | Donang Wahyu
Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandi menilai ada persoalan fundamental dan psikologis yang menyebabkan kurs rupiah melemah.

KATADATA ? Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi tiga hari belakangan tidak saja karena faktor global. Ada persoalan yang sifatnya fundamental dan psikologis di dalam perekonomian Indonesia.

Kurs rupiah pada Rabu (17/12) berdasarkan data Bloomberg ditutup pada posisi Rp 12.557 per dolar AS, menguat 58 poin atau 0,45 persen dibandingkan penutupan kemarin. Pada perdagangan kemarin, rupiah sempat menembus level Rp 12.900-an per dolar AS, sebelum akhirnya ditutup pada angka Rp 12.725 per dolar AS.

Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandi menilai, depresiasi rupiah yang mencapai Rp 12.700 sudah terlalu tinggi. Dalam perhitungannya, rupiah idealnya berada di rentang Rp 12.000-Rp 12.200 per dolar AS. ?Kalau lewat, pemerintah harus waspada,? kata dia dalam acara ?Economic Review 2014 dan Outlook 2015? di Jakarta, Rabu (17/12).

Dia mengatakan, persoalan pokok yang menyebabkan rupiah melemah adalah pasokan likuiditas dan dolar AS yang tidak mencukupi dan terdistribusi dengan rata. Padahal, pada akhir tahun banyak perusahaan yang membutuhkan dolar AS untuk membayar dividen dan bunga utang.

Selama ini, distribusi valuta asing (valas) terkonsentrasi pada 15 bank besar. Namun, mereka tidak dapat melepaskan cadangan valasnya karena kondisi likuiditas di dalam negeri yang tengah seret.

?Bank-bank besar ini belum tentu mau memberikan dolar AS yang mereka punya dengan harga murah. Padahal Desember kan ada corporate demand,? kata dia.

Kemudian yang juga perlu diperhatikan adalah postur kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN). Dari 38,5 persen kepemilikan asing, ternyata hanya 8,4 persen yang merupakan investor jangka panjang. Selebihnya, merupakan investor jangka pendek yang mengikuti arus situasi ekonomi global.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...