BI: Posisi Rupiah Sudah Pas Bagi Indonesia

Safrezi Fitra
17 Desember 2014, 18:35
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
BI mulai intervensi pasar ketika rupiah sudah menyentuh level Rp 12.900 per dolar AS

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) menyebut, nilai tukar rupiah Rp 12.200 hingga Rp 12.400 per dolar Amerika Serikat (AS) merupakan level yang pas untuk Indonesia. Sebab, indeks nilai tukar efektif rill (real effective exchange rate/REER) masih 96, lebih rendah dari rata-rata indeks per bulan yang dipatok pada angka 100.

Deputi Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan nilai tukar yang baik adalah fundamental nilainya dibawah harga (undervalued) dolar AS. Posisi ini akan baik untuk mendorong ekspor, dan menurunkan impor. Bahkan menurut dia, posisi Rp 12.600 per dolar AS akan lebih kompetitif bagi rupiah.

?BI inginnya REER sedikit di bawah 100. (nilai tukar rupiah) Rp 12.300 per dolar AS, tidak apa-apa buat kami. Kurs itu cocok untuk Indonesia,? kata Mirza, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (17/12).

Makanya, kata dia, BI mulai intervensi ketika rupiah sudah menyentuh level Rp 12.900 per dolar AS. Intervensi BI ini dilakukan hingga ke pasar obligasi pemerintah, mengingat porsi asing yang besar di instrumen moneter tersebut.

Kondisi politik Rusia juga membuat rupiah semakin tertekan. Jika ekonomi negara beruang merah ini membaik, dia yakin voltalitas rupiah akan lebih kecil, bahkan tidak menutup kemungkinan rupiah menguat.

Buruknya perekonomian global akan berpengaruh juga terhadap Indonesia, termasuk ke rupiah. Mirza mencontohkan seperti yang terjadi pada 2011 ketika Eropa mengalami kolaps, maupun saat AS mengalami krisis pada 2008. Dampaknya cukup terasa pada perekonomian Indonesia.

Pengaruh eksternal menjadi penyebab terbesar pelemahan rupiah saat ini. Karena pada dasarnya fundamental perekonomian Indonesia saat ini sudah membaik. Defisit transaksi berjalan bisa berada pada kisaran 2 persen hingga 3 persen. Di tambah lagi dengan lagkah pemerintah menjaga anggaran negara dengan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Langkah pemerintah menaikkan harga BBM dapat membuat ruang fiskal menjadi lebih besar. Pemerintah juga berkomitmen untuk mendorong pembangunan infrastruktur. Di samping itu, langkah BI menjaga suku bunga tetap tinggi juga dapat membuat inflasi cukup terkendali.

?Ada persepsi jika emerging market bermasalah, yang ain bermasalah nggak bisa dibantah. Tapi investor akan melihat pada fundamental policy-nya,? kata dia.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...