Kementerian Keuangan Tolak Rencana Penjualan Gedung BUMN

Aria W. Yudhistira
18 Desember 2014, 16:24
BUMN
Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian Keuangan menolak rencana penjualan Gedung Kementerian BUMN dengan alasan efisiensi biaya operasional.

KATADATA ? Kementerian Keuangan menolak rencana penjualan gedung kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Optimalisasi bisa dilakukan dengan pemanfaatan gedung secara bersama-sama dengan kementerian/ lembaga (K/L) lain.

?Saya tidak setuju,? kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto di Jakarta, Kamis (18/12).

Menurut dia masih banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk optimalisasi aset negara selain jual aset. Lebih baik, gedung tersebut dialihstatuskan ke kementerian lain atau dipakai secara bersama-sama.

?Di tempat saya banyak permohonan-permohonan dari kementerian/ lembaga yang perlu gedung," ujarnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan rencananya untuk menjual gedung Kementerian BUMN, untuk tujuan efisiensi biaya operasional. Dia berpendapat gedung tersebut terlalu besar bagi kementerian yang hanya mempunyai 250 pegawai.

Dia menilai gedung yang memiliki 21 lantai tersebut memerlukan banyak daya listrik untuk pengatur suhu. Apalagi, gedung ini menggunakan sistem pendingin udara terpusat, yang akan mendinginkan seluruh ruangan. Padahal tidak semua ruangan di gedung tersebut terpakai.

?Kami cuma 250 orang, saya rasa kalau kita pakai 3-4 lantai saja sudah cukup sehingga ya dijual saja kalau gitu,? ujar Rini. Setelah gedungnya terjual, Kementerian BUMN akan menyewa gedung yang relatif kecil sebagai kantor.

Rencana Rini tersebut mendapat dukungan dari Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil. Namun, menurutnya hal itu masih sebatas wacana. Pemerintah masih harus mengkaji perlu atau tidaknya penjualan gedung tersebut. 

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...