Kontrak Empat Blok Migas Sudah Ditandatangani
KATADATA ? Menteri ESDM Sudirman Said mengaku telah menandatangani surat pengelolaan empat blok minyak dan gas. Keempat blok tersebut yakni Blok Pase di Aceh, Blok Gebang di Sumatera Utara, Blok Kampar di Riau, dan Blok Offshore Northwest Java (ONWJ).
Keempat blok tersebut sebenarnya sudah disetujui untuk perpanjangan kontrak pada November 2014. "Hari ini sudah ditandatangani," katanya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (23/12).
Blok Kampar yang akan habis kontraknya pada 31 Desember 2014 akan diberikan kepada PT Pertamina (Persero). Masa transisi untuk blok tersebut diberikan sampai Desember 2015. Setelah itu, Pertamina harus mengikutsertakan PT Medco EP sebagai operator. Medco diberikan kesempatan menjadi pengelola sementara, dengan batas waktu hingga 31 Desember 2015 atau sampai ditandatanganinya kontrak kerja di Kampar.
Untuk hak pengelolaan Blok Pase tetap diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh. Adapun BUMD tersebut akan bermitra dengan PT Triangle Pase Inc, sebagai operator.
Blok Gebang, yang masa kontraknya berakhir pada tahun depan, nantinya akan dikelola oleh PT Energy Mega Persada Tbk. Blok yang memproduksi 0,004 persen produksi migas nasional tersebut, saat ini dikelola oleh PT PHE Gebang N Sumatra sebagai operator, dengan porsi kepemilikan sebesar 50 persen. Dalam pengoperasiannya PHE, bermitra dengan Costa International Group Ltd. yang memiliki kepemilikan sebesar 50 persen.
Sedangkan Blok Offshore Northwest Java (ONWJ) tetap akan diserahkan ke Pertamina. Namun, Pertamina harus mencari kontraktor lain untuk mengelola blok tersebut.
Blok ONWJ saat ini dikelola oleh Pertamina Hulu Energi, yang memegang porsi kepemilikan paling besar. Pertamina Hulu Energi ONWJ, sebagai operator memegang 53,25 persen. Sisanya, EMP ONWJ Ltd. sebesar 36,72 persen, Talisman Resources (N.W Java) Ltd sebesar 5,02 persen, dan Risco Energy ONWJ BV sebesar 5 persen.
