2015, Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Kredit Mikro Rp 40 Triliun

Safrezi Fitra
24 Desember 2014, 13:55
Katadata
KATADATA
PT Bank Mandiri Tbk. menargetkan penyaluran kredit mikro mencapai Rp 40 triliun pada 2015. Untuk mengejar target tersebut, perseroan bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi guna melengkapi pilihan nasabah. Target penyaluran kredit tahun depan leb

KATADATA ? PT Bank Mandiri Tbk. menargetkan penyaluran kredit mikro mencapai Rp 40 triliun pada 2015. Untuk mengejar target tersebut, perseroan bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi guna melengkapi pilihan nasabah.

Target penyaluran kredit tahun depan lebih tinggi 7,5 persen dibandingkan target tahun ini. Tahun ini perseroan menargetkan penyaluran kredit mikro mencapai Rp 37 triliun, hingga kuartal III, realisasi penyalurannya sudah mencapai Rp 21 triliun.

Direktur Mikro dan Ritel Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan saat ini pertumbuhan kredit mikro mencapai 35 persen. Dengan kondisi perekonomian saat ini, pencapaian kredit mikro tahun depan tidak akan jauh beda dengan saat ini.

"Kalau tahun depan sekitar segitu pertumbuhannya. Jumlahnya banyak karena tumbuh tinggi, makanya kami juga memberi kesempatan untuk bersinergi," kata dia usai penandatanganan kerjasama, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (24/12).

Perseroan akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi, antara lain Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrind), Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). Kerja sama ini dilakukan untuk bisa menjangkau nasabah lebih luas.

Hery mengatakan, potensi cakupan kredit dari asuransi ini cukup besar. Pencairan kredit mikro sebesar Rp 21 triliun per September 2014. Nilai ini, belum termasuk coverage asuransi kerugian atas barang jaminan, serta untuk beberapa debitur yang usahanya layak, tapi minim jaminan.

Bahkan, dia optimistis penyaluran kredit ini akan mencapai Rp 164 triliun pada 2020. Ini sangat memungkinkan jika kebutuhan akan asuransi meningkat dari saat ini yang hanya 2 persen dari jumlah penduduk. Apalagi dengan potensi peningkatan produk domestik bruto (PDB) yang masih besar.

Menurut Direktur Utama Mandiri Inhealth Roy Ibrahim, potensi pertumbuhan asuransi tahun depan sangat besar. Terutama, setelah ada kebijakan pemerintah yang mewajibkan perusahaan mengasuransikan seluruh karyawannya. 

Roy yakin pendapatan premi tahun depan akan naik dua kali lipat, menjadi Rp 2,6 triliun dari saat ini Rp 1,3 triliun. Selain karena penerapan kebijakan jaminan sosial nasional, ada juga kerja sama dengan perbankan. "Saat ini baru dua bank, Bukopin dan Mandiri. Nanti kami akan cari chanel-chanel lain dengan adanya kerja sama ini," ujar Roy.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...