Harga Premium Akan Diturunkan Jadi Rp 7.400 dan Solar Rp 7.250

Aria W. Yudhistira
31 Desember 2014, 10:08
Katadata
KATADATA
Pemerintah berencana menurunkan harga BBM jenis premium dan solar mengikuti penurunan harga minyak mentah dunia.

KATADATA ? Pemerintah berencana mengumumkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar pada hari ini. Harga baru tersebut mengikuti tren harga minyak mentah dunia yang terus mengalami penurunan.

Menurut pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Naryanto Wagimin, peraturan presiden mengenai perubahan harga BBM sudah disiapkan.

Rencananya, harga BBM jenis premium akan diturunkan sekitar Rp 1.100 per liter, sedangkan solar Rp 250 per liter.

?Harga turun. Harga premium jadi sekitar Rp 7.400 per liter dan solar sekitar Rp 7.250 per liter,? kata dia di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jakarta, Selasa malam (31/12).

(Baca: Tahun Baru, Pemerintah Revisi Harga BBM Bersubsidi)

Pertimbangan pemerintah menurunkan harga BBM adalah adanya penurunan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.

Namun, dia membantah harga BBM akan dilepas ke harga pasar. Pemerintah masih akan memberikan subsidi BBM untuk masyarakat.

?Perpresnya tidak begitu (melepas ke harga pasar). Solar akan disubsidi sekitar Rp 1.000-an lebih per liter,? ujarnya.

Pemerintah pada 17 November lalu menaikkan harga BBM jenis premium dan solar masing-masing menjadi Rp 8.500 per liter dan Rp 7.500 per liter. Sebelumnya harga kedua jenis BBM tersebut sebesar Rp 6.500 per liter.

(Baca: Jokowi Presiden Pertama yang Umumkan Sendiri Kenaikan Harga BBM)

Akan tetapi karena harga minyak mentah dunia terus turun, pemerintah kemudian ingin menurunkan harga BBM. Menurut rencana pengumuman harga baru BBM tersebut akan dilakukan pagi ini di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah menurunkan harga BBM pada akhir 2008. Namun, kebijakan populis tersebut justru menambah tekanan terhadap perekonomian Indonesia. Apalagi, ekonomi global kemudian mengalami perlambatan dan harga minyak mentah dunia kemudian ikut menanjak.

Ketika harga minyak mentah dunia terjadi pembalikan, pemerintah gagal melakukan penyesuaian. Pemerintah membutuhkan waktu hingga empat tahun untuk kembali melakukan penyesuaian. Padahal, harga minyak mentah dunia kembali tembus di level US$ 100 pada Februari 2011. Ini menunjukkan pemerintah Yudhoyono terlambat 2-3 tahun melakukan penyesuaian. (Baca: BBM Soeharto Lebih Mahal dari Era Reformasi)

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Arnold Sirait

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...