Pertamina Targetkan Laba Bisnis Hilir US$ 1,5 miliar
KATADATA ? Penurunan harga minyak membuat PT Pertamina (Persero) mengalihkan kontribusi laba terbesarnya ke bisnis hilir. Tahun ini Pertamina menargetkan bisnis hilirnya dapat menyumbang laba hingga US$ 1,5 miliar.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan selama ini laba perseroan sebagian besar atau sekitar 80 persen berasal dari bisnis hulu. Tahun lalu, Pertamina memperoleh total laba dari bisnis hulu dan hilir sekitar US$ 2 miliar, dan target laba tahun ini sebesar US$ 2,2 miliar. Dengan target laba bisnis hilir tersebut, Pertamina akan menaikkan sumbangan laba dari bisnis hilir dari 20 persen menhadi 68 persen.
Meski demikian, untuk menggenjot target tersebut, Pertamina mengalokasikan belanja modal di bisnis hilir lebih rendah dari bisnis hulunya, yakni hanya 4,5 persen. Menurut Bambang, pekerjaan rumah yang paling besar adalah melakukan efisiensi, agar target tersebut bisa tercapai.
"Saya punya target laba hilir bisa mencapai US$ 1,5 miliar, tetapi itu tergantung pada kinerja ISC (integrated suppy chain) dan pemindahan penyimpanan terapung," ujar Bambang seperti dikutip harian Investor Daily, Jakarta, Rabu (14/1).
Dirinya mengungkapkan, laba bisa meningkat jika pendapatannya bertambah. Namun, laba juga bisa diperoleh ketika perusahaan bisa menekan biaya. Untuk itu, ISC harus bekerja seefisien mungkin