Pengelolaan Blok Mahakam, Pemda Kaltim Jangan Dijadikan Alat
KATADATA ? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mendorong agar pemerintah daerah Kalimantan Timur (Kaltim) untuk berperan dalam mengelola Blok Mahakam. Hal ini sudah disampaikan kepada perwakilan Pemerintah Daerah Kaltim yang menemuinya beberapa akhir pekan lalu.
Meski demikian, Sudirman mengaku memberikan beberapa catatan kepada pemda Kaltim dalam mengelola Blok Mahakam. Dia tidak ingin pemda Kaltim hanya dijadikan alat oleh beberapa pihak untuk menguasai Blok migas tersebut.
"Kami memang ingin memberi kesempatan kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Timur. Yang penting pemda jangan dijadikan muka, yang dibelakangnya orang yang tidak niat membangun industri," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/1).
Sudirman mengaku pemerintah juga memberikan kesempatan kepada badan usaha milik daerah (BUMD) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk ikut serta dalam pengelolaan Blok Mahakam. Langkah ini merupakan upaya untuk meredakan desakan Pemerintah Daerah Kaltim yang menuntut otonomi khusus.
Pemerintah memang berencana memberikan pengelolaan blok tersebut kepada PT Pertamina (Persero). Nantinya, Pertamina akan diminta untuk menggandeng BUMD Kaltim. Hanya saja saat ini pemerintah masih menunggu proposal pengelolaan Blok Mahakam yang akan diajukan Pertamina.
Dia mengatakan pembahasan mengenai Blok Mahakam sudah mendekati final. Dia menargetkan pembahasannya bisa selesai pada bulan depan. Dengan selesainya pembahasan tersebut, pemerintah bisa memutuskan siapa yang akan mengelola blok tersebut nantinya.
?Harusnya sudah mendekati final karena para pihak sudah paham maunya pemerintah seperti apa, tinggal duduk satu dua kali lagi," ujarnya.
Saat ini blok Mahakam saat ini dikelola perusahaan migas asal Prancis, Total E&P Indonesie sampai dengan 2017. Blok migas ini memiliki cadangan gas terbukti sebesar 2 triliun kaki kubik (tcf).