Eko Budiwiyono Disebut sebagai Calon Dirut BNI

Aria W. Yudhistira
23 Januari 2015, 10:30
BNI KATADATA|Arief Kamaludin
BNI KATADATA|Arief Kamaludin
Pemerintah akan mengganti sejumlah direksi PT Bank Negara Indonesia Tbk yang masa jabatannya akan berakhir pada Februari nanti.

KATADATA ? Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono disebut-sebut menjadi salah satu kandidat Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Eko akan menggantikan Gatot M. Suwondo yang akan berakhir masa tugasnya pada Maret mendatang.

Menurut informasi yang diperoleh Katadata, salah satu alasan dipilihnya Eko sebagai kandidat karena cukup dekat dengan Presiden Joko Widodo. Semasa menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, mengeluarkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Kedua program tersebut didukung oleh sistem yang diselenggarakan oleh Bank DKI.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang dikonfirmasi Katadata belum mau menyebut calon direksi BNI. Saat ini, pemerintah masih melakukan seleksi terhadap calon direksi di sejumlah BUMN.

?Belum ada,? kata dia kepada Katadata, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/1).

Gatot Suwondo bersama sejumlah direksi BNI lainnya akan mengakhiri masa jabatannya pada Februari 2015 mendatang. Gatot diangkat menjadi menjadi Direktur Utama melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) 6 Februari 2008.

Selain Gatot, direksi yang juga akan berakhir antara lain, Wakil Direktur Utama Felia Salim, Direktur Keuangan Yap Tjay Soen, Direktur Business Banking Krishna R. Suparto, Direktur Hukum dan Kepatuhan Ahdi Jumhari Ludin, Direktur Treasuri dan FI Suswoko Singoastro yang juga diangkat dalam RUPS pada 6 Februari 2008.

Eko Budiwiyono sebetulnya bukan orang baru di lingkungan BNI. Dia lama berkarir di bank pelat merah itu selama periode 1980-2003 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Komersial.

Selama di BNI, Eko juga pernah mengalami masa sulit, yakni ketika Bank BNI terkena kasus pada 2003. Saat itu, BNI sedang disorot karena kasus pembobolan dana sebesar Rp. 1,7 Triliun yang dilakukan dengan modus kredit ekspor berjaminan letter of credit (L/C). Eko Budiwiyono yang saat itu menjadi Direktur Treasury BNI dianggap mengetahui arus lalu lintas uang.

Doktor Ilmu Kebijakan dari Universitas Gadjah Mada ini diangkat menjadi Direktur Utama Bank DKI pada 28 Januari 2011. Dia menggantikan Winny Erwindia yang mengundurkan diri pada pertengahan 2010. 

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...