Ternyata Freeport Belum Memiliki Lahan untuk Smelter

Safrezi Fitra
27 Januari 2015, 19:14
freeport 1.jpg
www.ptfi.co.id

KATADATA ? PT Freeport Indonesia ternyata belum memiliki izin lahan untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik Jawa Timur. Hal ini terungkap ketika PT Freeport Indonesia melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR-RI.

Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi VII Fraksi Partai Golongan Karya Dito Ganinduto menanyakan apakah Freeport sudah memiliki izin lahan, izin usaha industri, dan izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Advertisement

"Sudah ada izinnya belum?" kata dia kepada Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin di ruang rapat Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Selasa (27/1). Menanggapi pertanyaan tersebut, Maroef hanya menjawab ?belum?. 

Hal tersebut pun dikuatkan oleh anggota Komisi VII lainnya dari Fraksi Partai Golkar, untuk Dapil Lamongan dan Gresik, Eni Maulani Saragih. Dia mengatakan telah berkomunikasi dengan Bupati Gresik mengenai rencana pembangunan smelter oleh Freeport Indonesia. Menurut dia, Bupati Gresik Halim Radianto mengatakan sampai saat ini  Freeport belum berkomunikasi dengan pemerintah daerah.

Bahkan dia mengatakan lahan yang dimaksud Freeport tidak ada. ?Bupati bilang, tidak ada lahan Petrokimia di sana. Yang ada lahan Maspion, Aneka Kimia Raya dan masyarakat," ujar dia.

Maroef hanya mengatakan lahan yang akan digunakan Freeport untuk membangun smelter adalah lahan milik PT Petrokimia Gresik. "Itu milik Petrokimia. Statusnya leasing dengan Petrokimia," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah sempat mengancam akan membekukan izin ekspor Freeport, karena tidak bisa menunjukkan perkembangan pembangunan smelternya. Namun, ancaman tersebut dibatalkan dengan alasan Freeport telah menunjukkan kesungguhannya.

?Bicara ekspor itu kan persyaratannya ada lokasi lahan. Itu sudah terpenuhi semua. Izin ekspor akan diberikan, saya mau teken,? kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Freeport, kata dia, juga akan memberikan dana kesungguhan (commitment fee) sebesar US$ 130 ribu melalui bank BUMN. Uang tersebut akan hangus dan masuk kas negara jika pembangunan smelter tersebut tidak menunjukkan perkembangan.

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement