BNI Menilai Merger Bakal Menuai Banyak Persoalan

Image title
Oleh
5 Februari 2015, 18:52
Katadata
KATADATA
Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen.

KATADATA ? Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menilai wacana merger antara bank tertua di Indonesia ini dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bakal menuai banyak persoalan. Selain memunculkan pertanyaan soal monopoli, para investor kemungkinan besar akan menolaknya, sehingga berpotensi merontokkan harga saham BNI.

Kekhawatiran itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen dalam perbincangan dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Kamis (5/2). Menurut dia, jika rencana ini dipaksakan, bukan tidak mungkin akan terjadi aksi jual besar-besaran oleh para investor atas saham yang dimilikinya dan merontokkan harga saham BNI.

Alasannya, pemegang saham publik?khususnya investor di luar negeri?sampai saat ini masih menganggap bahwa rencana penggabungan dua bank besar milik pemerintah ini tidak masuk akal. Karena itu, jika merger ingin tetap dilaksanakan, pemerintah harus bisa meyakinkan keuntungan apa yang akan didapat oleh para pemegang saham.

Berdasarkan komposisinya, saat ini kepemilikan saham BNI sekitar 40 persen dimiliki oleh pemegang saham publik. Dari jumlah itu, sebesar 28 persen di antaranya adalah milik pemodal asing, antara lain di New York, London, Singapura, Hong Kong, dan Tokyo.

?Mereka ingin tahu, kalau dimerger itu untungnya apa,? ujar Yap. ?Dan kalau tidak bisa diperlihatkan nilai tambahnya apa, mereka tidak akan suka.?

Bagaimana pun, pemegang saham publik tidak bisa dipaksa untuk menyetujui rencana pemerintah. ?Jika mereka tidak setuju dan dipaksa, tentu akan  marah. Itu kan duit mereka.?

Ihwal rencana penggabungan bank-bank BUMN sesungguhnya bukan hal baru. Isu ini pernah berhembus kencang setelah dilontarkan oleh Dahlan Iskan saat menjadi Menteri BUMN.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...