Ini Penyebab Rupiah Melemah

Safrezi Fitra
23 Februari 2015, 16:36
No image

KATADATA ? Ekonom Bank Permata Joshua Pardede menyebut nilai tukar rupiah berpotensi semakin melemah pada semester satu tahun ini. Ada empat hal yang bisa memperkuat dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni mendatang.

Keempat sentimen tersebut adalah kejelasan waktu dan besaran naiknya suku bunga bank sentral AS, the Fed (Fed Rate). Kemudian, deadline (batas waktu) perpanjangan dana talangan (bailout) Yunani, pembayaran dividen, dan utang.

"Empat hal itu bisa mendukung permintaan dolar AS naik lagi di semester pertama ini. Nah itu harus terus diawasi, agar rupiah stabil," kata Joshua kepada Katadata, Senin (23/2).

Menurut dia, saat ini sentimen global masih akan mempengaruhi rupiah, terutama kenaikan Fed Rate. Bahkan penguatan IHSG, menurutnya hanya sementara karena pasar uang yang didominasi asing berpotensi untuk kembali menurun, jika capital outflow tinggi.

IHSG dinilai sangat rentan terhadap pengaruh global, meski sudah mencapai rekor pada level 5.400. Namun, karena porsi asingnya besar, ketika ada pembalikan arus modal akan berdampak besar pada indeks saham

Dia mengakui bahwa kesepakatan 19 negara di zona euro untuk memberikan bailout kepada Yunani akan berdampak positif terhadap rupiah. Rupiah sempat menguat 0,01 persen ke level Rp 12.831 per dolar AS pada pukul 12.30 WIB pada transaksi pasar uang hari ini. Penguatan juga diikuti Rupee sebesar 0,01 persen, ringgit 0,14 persen, dan Won 0,32 persen.

Meski posisi rupiah saat ini kompetitif untuk ekspor, tapi permintaan Cina diperkirakan masih akan menurun. Dia memprediksikan, fundamental rupiah berada pada level Rp 12.500-Rp 13.000 per dolar AS. Dia pun memperkirakan BI Rate bisa kembali naik 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 7,5 persen. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, penurunan didorong keyakinan bank sentral akan laju inflasi yang terkendali hingga akhir tahun. BI memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 4,5 persen plus minus 1 persen.

?Kami yakin bahwa inflasi akan terkendali dan mengarah ke arah 4 persen. Ini kondisi yang akan terus dijaga antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,? kata Agus.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...