Investasi Migas Mulai Bergeser ke Indonesia Timur
KATADATA ? Komunitas Migas Indonesia (KMI) menyebut industri minyak dan gas bumi nasional sudah mulai bergeser ke kawasan timur Indonesia, mengingat potensi migas di wilayah tersebut yang sangat besar.
"Sekarang eksplorasi pindah dari barat ke timur, onshore menjadi offshore," kata Ketua Umum KMI Herry Putranto di acara Simposium Nasional Migas, di Makassar, Rabu (25/2).
Menurut dia, saat ini ada beberapa proyek migas di kawasan Timur Indonesia yang diharapkan dapat segera diselesaikan, seperti Blok Masela dan proyek-proyek IDD lainnya. "Ke depan makassar diharapkan menjadi hub industri migas di kawasan timur Indonesia," ujar dia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan Gunawan Palaguna menyebut beberapa eksplorasi minyak ataupun gas bumi juga telah dilakukan di Sulawesi Selatan. Tahun ini rencananya akan ada sembilan sumur gas yang akan dieksploitasi menjadi gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG). Hasil produksi tersebut akan diekspor, tahap awal sebesar 500 ton pada Desember 2015.
KMI mengaku berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan industri migas ke daerah timur Indonesia. Dengan begitu maka akan terjadi transfer teknologi dan memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Meski demikian, kata Herry, perlu dukungan dari pemerintah pusat ataupun daerah untuk memberikan kemudahan investasi di sektor migas.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM dalam sambutannya yang diwakili Kasubdit Pengawasan Eksploitasi Dirjen Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan terus mendorong upaya penyederhaan dan kemudahan berinvestasi di industri migas. Salah satu upaya yang sedang dilakukan pemerintah adalah melakukan revisi Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi.
Selain itu juga Kementerian ESDM sedang mengkaji perizinan satu pintu di sektor migas. Nantinya izin migas tersebut akan dilimpahkan ke BKPM. "Dengan ini diharapkan tidak ada lagi hambatan oleh faktor birokratisasi.
Kami harapkan diikuti oleh seluruh daer, mengingat seringnya terjadi tumpang tindih perizinan lahan," ujar dia.
Kementerian ESDM kata dia juga terus mendukung pemerintah daerah di sektor infrastruktur. Mengingat di kawasan Sulawesi juga sedang dilakukan program city gas. "Pemerintah terus menerus akan bangun infrastruktur apa itu SPBG atau jaringan gas, sehingga sampai masyarakat dengan harga murah," kata dia.