Politik Kisruh, Pasar Finansial Bergejolak

Aria W. Yudhistira
5 Maret 2015, 18:27
IHSG
Arief Kamaludin|KATADATA
Pengunjung melintasi papan pengumuman di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.

KATADATA ? Pasar keuangan Indonesia gampang bergejolak lantaran pemerintah dinilai tidak terbuka dalam mengeluarkan kebijakan. Terutama kebijakan di bidang politik yang terjadi belakangan ini.

Michael Tjoajadi, Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia, mengatakan tidak jelasnya kebijakan pemerintah untuk menangani keriuhan politik tersebut menjadi pertanyaan investor.  

Advertisement

?Pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi cepat, tapi (kebijakan) politik lama. Investor melihat what?s going on, ada apa. Saya pikir pemerintah perlu membuat jelas hal ini,? kata dia di Jakarta, Kamis (5/3).

Dia mencontohkan terkait konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian RI. Investor menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo yang tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri dan memberhentikan dua pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjajanto.

Sayangnya, kata Michael, pemerintah tidak menjelaskan kebijakan selanjutnya untuk menuntaskan konflik ini. ?Apakah ada orang yang berbicara atas nama pemerintah untuk menjelaskan ini,? tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pelaku pasar juga melihat praktik korupsi di suatu negara. Soalnya, semakin tinggi tingkat korupsi maka biaya yang dikeluarkan pun semakin besar. Pasar mengapresiasi keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menekan tindak kejahatan ini.

Seperti diketahui, Financial Action Task Force (FATF), badan lintas negara untuk melawan pencucian uang dan pendanaan teroris, yang berkedudukan di Paris memutuskan bahwa Indonesia keluar dari black list atau daftar hitam negara rawan, pada 24 Februari lalu.

?Itu pengaruh (ke investor). Tapi investor akan lihat lagi ke depan. Makanya, ketegasan dan komunikasi pemerintah kepada inevstor bukan dalam hal ekonomi saja, tapi juga di politik,? tutur dia.

Rupiah kembali melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dalam perdagangan hari ini, rupiah ditransaksikan di rentang Rp 12.969-Rp 13.077 per dolar AS yang merupakan posisi tertinggi sejak krisis 1998.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement