39 Investor Berminat Bangun Pembangkit 8.000 MW

Image title
Oleh
25 Maret 2015, 17:33
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga 24 Maret 2015, sudah ada 39 Independent Power Producer (IPP) atau pengembang listrik swasta yang sudah mengajukan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Total kapasitas pembangkit yang akan dibangun mencapai 8.000 megawatt (MW).

Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan Kementerian ESDM Ronggo Kuncahyo mengatakan investor tersebut terdiri dari perusahaan asing dan lokal. investor asing yang berminat, berasal dari beberapa negara seperti China, Korea Selatan, Portugal, India dan Eropa. Ada juga perusahaan asal  Jepang yakni Mitshubisi Sumitomo.

Advertisement

"Perusahaannya dari luar dan dalam luar negeri. Tapi mayoritas dari luar," kata dia di Jakarta, Rabu (25/3).

Dia menyebut dari kapasitas 8.000 MW tersebut dia mengatakan sebanyak 4.000 MW sudah menyatakan komitmen. Artinya masalah pendanaan dari investor tersebut sudah selesai dan proses Engineering, Procurement, Construction (EPC) pun sudah dilakukan.

Nilai investasi dari 4.000 mw tersebut diperkirakan sekitar US$ 6 miliar. Perhitungannya, setiap pembangunan 1 MW pembangkit, membutuhkan dana sebesar US$ 1,5 juta.

Untuk mendukung dan memudahkan investor tersebut, pemerintah akan terus berusaha melakukan pembebasan lahan. Dia berharap dengan adanya Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012 pembebasan lahan bisa berjalan dengan lancar.

Pemerintah, kata Ronggo, juga akan membentuk Independent Procurement Agency. Agen independen ini nantinya bertugas membuat standar operational procedure (SOP) atau prosedur operasi standar untuk proses pelelangan listrik. SOP tersebut diharapkan akan selesai akhir bulan ini.

Inilah daftar investor yang berminat membangun pembangkit tersebut:

Reporter: Arnold Sirait
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement