BP Indonesia Masih Kesulitan Bangun Kilang Tangguh

Safrezi Fitra
10 April 2015, 18:51
LNG-Tangguh-Katadata-SKK-Migas.jpg
KATADATA/
Blok Tangguh, Papua

KATADATA – Perusahaan migas, BP Indonesia, mengaku sedang menghadapi dua hambatan dalam pembangunan kilang train 3 Tangguh, Papua. Dua hambatan ini terkait pembiayaan dan kepastian pembeli.

"Ada dua hal yang perlu diselesaikan bersama, yakni keberlanjutan financing dan buyers," kata Head of Country BP Indonesia Dharmawan Samsu di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Jumat (10/4).

Dia mengatakan salah satu masalah yang dihadapi BP Indonesia adalah mengenai sumber dana untuk membiayai proyek tersebut. BP Indonesia kesulitan mencari pendanaan untuk investasi senilai US$ 12 miliar tersebut.

Pembiayaan proyek ini awalnya direncanakan menggunakan skema pinjaman trustee borrowing scheme (TBS). Penggunaan skema TBS ini untuk mencari utang sindikasi dari tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Mandiri, BNI, dan BRI. 

Dalam proposal yang disampaikan BP Indonesia kepada SKK Migas, bank BUMN akan membiayai 70 persen dari kebutuhan dana proyek Train III Tangguh ini. Namun, skema tersebut terganjal di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK mempermasalahkan bunga dari pinjaman yang dimasukkan ke dalam cost recovery. Hal tersebut tentu akan berpotensi merugikan negara. 

Masalah lain yang menyebabkan proyek ini molor, adalah belum ada kepastian mengenai siapa yang akan membeli hasil produk kilang tersebut. Sampai saat ini baru PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang berminat membeli gas hasil kilang train 3 Tangguh. Volume pembeliannya pun hanya 1,5 juta ton. Sementara untuk ekspor ditargetkan 1 juta ton.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...