Inflasi Versi BPS lebih Rendah dari Hasil Survei BI

Safrezi Fitra
4 Mei 2015, 16:20
BPS_Suryamin.jpg
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi April 2015 sebesar 0,36 persen. Data inflasi ini lebih rendah dari hasil survei Bank Indonesia (BI) hingga pekan ketiga April yang sudah mencapai 0,44 persen.

Bank sentral dan BPS sama-sama menyebut komponen tertinggi penyumbang inflasi April adalah bahan bakar minyak (BBM). Kemudian diikuti oleh kenaikan harga transportasi dan Elpiji. Perhitungannya pun sama, yakni kenaikan harga BBM sebesar 5,7 persen menyumbang inflasi April sebesar 0,22 persen.

Perbedaannya terletak dari pengaruh panen raya padi yang terjadi bulan lalu terhadap harga beras dan inflasi. BPS menyebut deflasi komponen beras sebesar 4,28 persen akibat adanya panen raya di bulan tersebut.

Penurunan harga beras ini mampu mengimbangi kenaikan harga BBM, transportasi, dan elpiji. Sementara hasil survei BI memang menyebut ada penurunan harga beras, tapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga pangan.

"Nggak tahu komponen perhitungan BI apa? Mungkin beda. Kalau kami masukan semuanya, sampai terakhir April," ujar Sasmito di Gedung BPS, Jakarta, Senin (4/5).

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ada kekhawatiran bahwa inflasi April akan mendekati 0,5 persen. Lebih tinggi dari rentang perkiraan BI, yakni 0,35 persen-0,45 persen.

Kekhawatiran ini karena  melihat hasil survei pemantauan harga (SPH) bulanan hingga pekan ketiga April. Sementara, volatilitas harga pangan masih terjadi pada pekan terakhir, dan akan membuat laju inflasi bergerak lebih cepat lagi.

Survei BI juga menunjukkan panen yang terjadi pada bulan ini tidak terlalu berpengaruh untuk menekan harga komoditas pangan. Beberapa produk yang mengalami kenaikan harga paling tinggi di antaranya daging ayam dan telur ayam. ?Semestinya komoditas panen turun, tapi sepertinya nggak besar,? ujarnya. 

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual mengatakan, realisasi inflasi sebesar 0,36 persen masih sesuai ekspektasi pelaku pasar. Kenaikan inflasi terutama didorong oleh penyesuaian harga oleh pemerintah terhadap sejumlah produk, seperti BBM dan elpiji. Meskipun kenaikan itu dapat ditekan adanya masa panen padi yang membuat harga beras sedikit turun.

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...